Mawas diri dan terus belajar adalah
keinginan kami agar dapat terus memberikan yang terbaik kepada pelanggan.
Beruntung bertemu mr.N , pria asal semarang ini mengirimkan yamaha Byson nya
untuk dimodifikasi di RAT motor, sidoarjo. Targetnya tidak muluk-muluk sih,
cuma kita aja yang semangat hehehe.. Semangat untuk lebih baik lagi.
Byson nya datang dalam kondisi sudah
dikorek, cuma belum cocok dengan perhitungan kita. Bore up piston tiger ini
langsung dilengserkan, head pun sebelumnya dibesarkan ukuran klepnya cuma
sayang dengan cara di ambleskan / pendem.
Head klep pendem memiliki banyak
kerugian selain kompresi yang kurang kompak, juga jarak klep dengan piston
makin berjauhan otomatis daya hisapnya melemah alias flow nya jelek. Maka jurus
yang lebih baik harus ditempuh.
Rekonstruksi dapur pacu
Piston forging 67mm ditanam ke silinder
block dan liner diesel dipasang menjadikan kapasitas perut yang baru 203cc.
Mendem piston / deck clearance jangan lupa diatur 1mm supaya aman buat keliling
indonesia.
Untuk itu kubah ruang bakar di las
ulang, supaya dapat ditata sudut ulang klep ukuran 31/27 ke dalam kubah head
dan chamber ditata ulang dengan squish rata 9 derajat.
Dibantu siswa dari lumajang, Erwan
Sredex, kita bentuk permukaan piston meski flat mampu memberi gempuran kompresi
12 : 1 memadati ruang bakar. Keuntungan piston flat tentu bobot piston lebih
ringan saat ditimbang. Dan volume ruang bakar lebih luas untuk menampung
airflow.
Porting lebih fokus pada valve seat
angle yang pada intake disusun 30°,45°, 60°,75°
sedangkan exhaust 15°,45°,75°. Dengan susunan seperti itu membuat aliran
kecepatan gas makin kencang mengisi silinder. Porting pun tak perlu terlalu
besar cukup di arahkan sebaik mungkin dan dihilangkan hambatan nya. Tak lupa
back cut punggung klep 30° dilakukan untuk menambah flow.
Camshaft tuning
Erwan diberi kesempatan membuat cam 2pc
, tipe sport dengan lobe lift 6,9mm , dan semi dengan angkatan 7,4mm. Dari
pembelajaran ini didapat bahwa cam dengan lobe lebih tinggi akan menambah tenaga
di putaran atas. Namun, ada jelaga ketika kita terus menggerus pinggang ( base
cirlce ) secara over. Misal kita papas lagi menjadi lift 8mm , tidak terjadi
lagi penambahan tenaga di putaran atas, justru torsi menurun dikarenakan base
cirlcle terlalu kecil. Dan minusnya cam nya semakin noise…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar