Sistem bahan bakar berfungsi untuk mensuplai kebutuhan
bahan bakar kedalam silinder sesuai dengan kebutuhan mesin dengan mencampur bahan bakar (bensin) dan
udara dan mengirim campuran dalam bentuk kabut ke dalam silinder.
Komponen
yang terpenting dari sistem ini adalah :
1.
Carburator berfungsi untuk membentuk atau menyediakan campuran bahan bakar yang sesuai dengan
kondisi kerja mesin dan
merubah bahan bakar ke dalam bentuk yang mudah dibakar sesuai dengan putaran
mesin, agar menghasilkan tenaga yang besar.
2.
Tangki
bahan bakar (fuel tank) berfungsi sebagai tempat menampung
bensin dilengkapi penyekat (separator)
untuk mencegah perubahan permukaan bahan bakar saat kendaraan bergerak
3.
Saluran
bahan bakar (fuel line) berfungsi
sebagai tempat untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki menuju karburator
4.
Charcoal canister (hanya beberapa model saja) berfungsi untuk
menampung sementara uap bensin yang berasal dari ruang pelampung pada
karburator dan uap bensin yang dikeluarkan dari saluran emission pada saat
tekanan di dalam tangki naik karena bertambahnya temperatur di dalam internal canister agar tidak terbuang
keluar
5.
Saringan
bahan bakar (fuel filter) berfungsi
untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat didalam bensin serta menurunkan kecepatan
aliran sehingga partikel-partikel yang lebih berat
dari bensin akan tertinggal didasar saringan
6.
Pompa
bahan bakar (fuel pump) berfungsi
untuk mengalirkan bahan bakar ke karburator
Prinsip pembentukan campuran :
|
|
||||
Untuk
memenuhi kebutuhan kerja, maka karburator dilengkapi dengan sistem :
a) Sistem pelampung (float system)
|
g) Sistem cuk (choke system)
|
b) Sistem stasioner (idling sistem) dan kecepatan lambat (primary low speed system)
|
h) Mekanisme fast idle (fast
idle mechanism)
|
c) Sistem kecepatan tinggi utama (primary high speed system)
|
i) Thermostatic valve
|
d)
Sistem
kecepatan tinggi sekunder (secondary
high speed system)
|
j) Positive Crankcase Ventilation (PCV) system
|
e)
Sistem
tenaga (power system)
|
k) Deceleration Fuel cut off system
|
f) Sistem percepatan (acceleration system)
|
v Klasifikasi
venturi karburator :
Venturi yaitu bagian yang menyempit pada
tabung (saluran masuk udara) karburator, serta untuk menurunkan tekanan udara agar
bensin juga terhisap pada keadaan katup gas tebuka sedikit.
venturi tetap (fixed venturi)
Besarnya vakum yang dihasilkan oleh udara yang mengalir melalui
venturi tersebut sesuai dengan kecepatan aliran. Kecepatan aliran dipengaruhi
oleh beban mesin dan pembukaan katup gas.
|
Tipe variable venturi
Perubahan membukanya venturi sama saat kecepatan rendah dan sedang,
serta pada beban ringan dan sedang. Dengan alasan tersebut volume bahan bakar
berubah sesuai dengan volume udara yang masuk dan tahanan udara yang masuk
menjadi kecil.
|
Tipe valve venturi
Membukanya air valve
dikontrol dengan besarnya udara yang dihisap, mempunyai dasar karburator arus
turun dua barrel (down draft double
barrel). Katup udara terpasang di dalam silinder sekunder dan membukanya air valve bervariasi sesuai dengan
jumlah udara yang dihisap.
|
v Klasisfikasi
berdasarkan arah masuk atau arus campuran udara dan bahan bakar pada karburator
:
Tipe arus turun
Pada karburator arus turun, arah masuknya
campuran udara dan bahan bakar adalah ke bawah (down draft). Karburator jenis ini banyak digunakan karena tidak
ada kerugian gravitasi.
|
Tipe arus datar
Pada karburator arus datar, arah masuknya campuran udara dan bahan
bakar adalah ke samping (side draft).
Karburator tersebut pada umumnya digunakan pada mesin yang memiliki output
yang tinggi.
|
v Klasifikasi
berdasarkan jumlah barel
Barrel yaitu saluran masuk pada karburator sebagai
tempat bercampurnya udara dan bahan bakar yang telah dikabutkan dari main nozzle.
Single barel
Pada karburator single barel
semua kebutuhan bahan bakar pada berbagai putaran mesin dilayani oleh satu
barel. Pada putaran mesin rendah, diameter venturi yang besar akan lebih
lambat menghasilkan tenaga dibanding diameter venturi yang kecil.
|
Double barel
Kecepatan aliran maksimal pada venturi karburator double barel dibanding karburator
single barel lebih kecil sehingga kerugian gesekannyapun lebih kecil
|
Sistem dan komponen pada karburator :
Ø Sistem Pelampung (float system)
|
Fungsi :
Untuk mempertahankan ketinggian
permukaan bahan-bakar diruang pelampung, tinggi ini diperhitungkan jaraknya dengan
ketinggian main nozzle.
Jika ketinggian bahan bakar diruang
pelampung berkurang, maka pelampung akan turun sehingga katup jarum pelampung
akan membuka dan bahan bakar masuk ker ruang pelampung. Terisinya ruang
pelampung oleh bahan bakar maka membuat ketinggian diruang pelampung naik
akibatnya pelampung akan naik dan mengakibatkan katup jarum pelampung menutup
saluran masuk bahan bakar ke ruang pelampung.
|
|
Ø Sistem stasioner (idling
system)
|
Aliran bahan bakar dan udara :
Bahan bakar :
Float chamber → primary main jet → slow jet → economizer jet → solenoid
valve → idle port → combustion chamber
Udara :
Primary air
bleeder 1 dan primary
air bleeder 2
Katup throttle tertutup dan vakum yang
ditimbulkan dibawah katup cukup besar. Hal ini menyebabkan bensin dapat
bercampur dengan udara yang datang dari air
bleeder melalui intake manifold
dan masuk kedalam silinder-silinder.
|
|
Ø Kecepatan lambat (primary low
speed system)
|
Aliran bahan bakar dan udara :
Bahan bakar :
Float chamber → primary main jet → slow jet → economizer jet → solenoid
valve → slow port and idle port →
combustion chamber
Udara :
Primary air
bleeder 1 dan primary
air bleeder 2
Bila katup throttle terbuka sedikit dari
posisi idle, maka bensin dialirkan dari kedua-duanya slow port dan idle port,
dan jumlahnya tergantung sejauh mana katup throttle terbuka
|
|
Ø Sistem kecepatan tinggi utama
(primary high speed system)
|
Aliran bahan bakar dan udara :
Bahan bakar :
Float chamber → primary main jet → main nozzle → combustion chamber
Udara :
Main air bleeder
Fungsi :
Saluran ini dirancang untuk menyediakan campuran bahan bakar dan udara
dengan perbandingan sebesar 16-18 : 1 ( campuran udara dan bahan bakar ekonomis ). Kondisi ini dilakukan pada saat kendaraan
berjalan pada kecepatan sedang dan tinggi selama kondisi mesin normal.
|
|
Ø Sistem kecepatan tinggi sekunder
(secondary high speed system)
|
Aliran bahan bakar dan udara :
Bahan bakar :
Float chamber → secondary main jet → secondary main nozzle → combustion chamber
Udara :
Secondary air bleeder
Saluran kecepatan tinggi sekunder dirancang
untuk bekerja jika mesin membutuhkan out
put yang lebih tinggi maka ukuran venturi,
main jet, nozle & jet-jetnya dibuat lebih
besar
Catatan
Untuk membuka secondary throtle dipergunakan diaphragm atau bandul pemberat
|
|
Ø Sistem tenaga (power system)
|
Aliran bahan bakar dan udara :
Bahan bakar :
Float chamber → main jet and power jet → main nozzle → combustion chamber
Udara : Main air bleeder
Saluran kecepatan tinggi primer dirancang untuk perbandingan ekonomis. Jika mesin harus menghasilkan tenaga yang lebih besar maka harus ada
penambahan bahan bakar yang disuplai ke saluran kecepatan tinggi primer hinga perbandingan udara dan bahan bakar menjadi 12-13 : 1
|
|
Ø Sistem percepatan (acceleration
system)
Ø
|
Apabila pedal akselerasi tiba-tiba ditekan pada saat kendaraan
sedang berjalan, campuran udara dan bahan bakar yang akan disalurkan ke mesin
menjadi gemuk (8:1). Saat pedal akselerasi ditekan, bensin dalam silinder
pompa akan tertekan kebawah oleh pompa plunyer. Hal ini menyebabkan bensin
terdorong ke atas outlet stell ball
dan dan menyemprot ke dalam venturi melalui pump jet. Bila pedal akselerasi dibebaskan, pompa plunyer akan
naik dan outlet stell ball menutup.
Sedangkan inlet still ball membuka
selanjutnya bensin terhisap ke dalam silinder pompa dari ruang pelampung.
|
|
Ø Idle Mixture Adjusting Screw
|
Fungsi :
Untuk mengatur perbandingan capuran bahan bakar yang dikeluarkan oleh “ slow jet “ dengan udara ( menyetel CO
) agar perbandingan udara dan bahan bakarnya 12:1 pada saat Idle
Bila sekrup penyetel campuran idle
dikeraskan terlalu banyak, maka celahnya akan menjadi aus dan needle akan sulit melakukan
percampuran udara bahan bakar, dan ini mengakibatkan idling menjadi buruk.
|
|
Ø
Slow jet, Main jet and Air bleeder
|
Fungsi slow
jet untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang mengalir
pada saluran utama primer
Fungsi main jet untuk membatasi jumlah
bahan bakar yang disalurkan oleh kecepatan tinggi primer / sekunder
Fungsi air bleeder untuk membantu proses atomisasi bensin agar mudah bercampur dengan udara. Jika air bleeder tersumbat
maka campuran udara dan bahan bakar akan menjadi terlalu kaya ( bensin akan
menetes pad idle dan slow port )
|
|
Ø Ekonomizer Jet, Air Bleeder and Solenoide valve
|
Ekonomizer Jet
Fungsi : untuk mempercepat aliran udara agar
didapat campuran bensin dan udara yang baik, dengan cara memperkecil diameter
lubang,
Air Bleeder
Fungsi : untuk membantu proses atomisasi bensin agar mudah bercampur dengan udara.
Jika air bleeder tersumbat maka campuran udara
dan bahan bakar akan menjadi terlalu kaya ( bensin akan menetes pada idle dan slow port )
Solenoide valve
Fungsi : untuk menghentikan suplai bahan
bakar melalui saluran primer kecepatan rendah pada saat kunci kontak
dimatikan, supaya tidak terjadinya
diseling
|
|
Pilihlah
jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini!
1.
Fungsi
lubang udara pada sistem utama yang tepat adalah …...
A. agar udara dapat masuk dengan sempurna
B. agar udara yang kotor tidak dapat masuk
C. agar campuran udara dan bensin sama
besar
D. agar campuran udara dan bensin lebih
hoterogen
E. agar campuran udara dan bensin lebih homogen.
2.
Kecepatan
udara pada venturi tergantung pada …..
A. tekanan atmosfir udara C. besarnya aliran udara. E. kapasitas udara
B. keadaan udara bebas D. banyaknya udara luar
3.
Karburator
dengan jenis arus turun mempunyai kelebihan, yaitu …..
A. konstruksi lebih sederhana C. perawatan mudah E. harga
terjangkau
B. tidak ada kerugian gravitasi D. adanya gaya gravitasi
4.
Prinsip
kerja dari karburator merupakan aplikasi dari hukum fisika, yaitu …..
A. Pascal C.
Joule E.
Ohm
B. Albert Einstin D.
Qontinuitas dan Bernauli.
5.
Di
bawah ini yang bukan merupakan dari sistem karburator adalah …..
A. acceleration C.
stasioner E. control system
B. high
speed D. float system
6.
Salah
satu komponen tambahan pada karburator untuk mencegah berputarnya mesin setelah
kunci kontak dimatikan adalah …..
A. Anti
Dieseling C. Charcoal Canister E. Dashpot
B. Barrel D.
Hot Idle Compensator
7.
Komponen
tambahan pada karburator yang berfungsi untuk memperlambat penutupan katup gas
pada saat pedal gas dilepas dari putaran tinggi adalah …..
A. Anti
Dieseling C. Charcoal Canister E. Dashpot.
B. Barrel D.
Hot Idle Compensator
8.
Komponen
tambahan pada karburator yang berfungsi untuk menambah udara apabila temperatur
di sekitar mesin panas adalah …..
A. Anti
Dieseling C. Charcoal Canister E. Dashpot
B. Barrel D.
Hot Idle Compensator.
9.
Untuk
membuka dan menutup saluran bahan bakar yang berasal dari pompa bahan bakar
adalah …..
A. power
valve C. needle valve. E. expantion valve
B. throttle
valve D. main valve
10.
Pada
sistem kecepatan tinggi idle port dan
slow port tidak lagi mengeluarkan
bahan bakar, karena …..
A.
kevakuman
pada idel port dan slow port lebih rendah dari pada di
daerah prymary main nozzle.
B.
kevakuman
pada idel port dan slow port lebih tinggi dari pada di
daerah prymary main nozzle
C.
kevakuman
pada idel port dan slow port lebih rendah dari pada di
daerah prymary air bleeder
D.
kevakuman
pada idel port dan slow port lebih tinggi dari pada di
daerah prymary main nozzle
E.
tidak
ada kevakuman pada idel port dan slow port
11.
Pada
saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, maka throttle valve juga akan membuka secara tiba-tiba sehingga aliran
udara menjadi lebih cepat. Hal ini meupakan kinerja dari karburator pada sistem
…..
A. Acceleration. C.
stasioner E. secondary high speed
B. high
speed D. float system
12.
Sistem
cuk pada karburator membuat bahan bakar dan udara dengan pebandingan …..
A. 1 : 1. C.
10 : 1 E.
15 : 1
B. 8 : 1 D.
12 : 1
13.
Pada gambar di samping yang berfungsi untuk menghentikan suplai
bahan bakar melalui saluran primer kecepatan rendah pada saat kunci kontak
dimatikan supaya tidak terjadinya
diseling adalah nomor …..
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4.
E. 5
14.
Penambahan
bahan bakar yang disuplai ke sistem
pada gambar di samping ini mencapai hingga perbandingan udara dan
bahan bakar menjadi …..
A.
5
– 8 : 1
B.
8
– 10 : 1
C.
10
– 11 : 1
D.
11
– 12 : 1
E.
12
– 13 : 1.
15.
Untuk
menaikkan putaran idel pada saat mesin masih dingin dan katup cuk dalam keadaan
menutup maka pada karburator dilengkapi dengan sistem …..
A. choke
system C. thermostatic valve E. low speed system
B. fast
idle mechanism. D. deceleration fuel cut off system
16.
Gambar
di bawah merupakan pemeriksaan dari …..
A.
power valve
B.
power piston.
C.
air bleeder
D.
main nozzle
E.
idle mixture adjusting screw
F.
17.
Gambar
di samping merupakan pemeriksaan dari …..
A.
power valve D. power
piston
B.
Injector E. nozzle
piston
C.
Solenoid.
18.
Untuk
menstabilkan tekanan pada batas permukaan bensin agar konstan merupakan fungsi
dari …..
A. air
bleeder C. air filter E. air vent tube.
B. air
cleaner D. air horn
19.
Jika
idle mixture adjusting screw diputar
terlalu dalam atau masuk, maka akan mengakibatkan …..
A. campuran kaya. C.
campuran homogen E.
campuran sedang
B. campuran kurus D.
campuran heterogen
20.
Kerja
dari katup solenoid terbuka ketika …..
A. saat percepatan C. saat stasioner E. kontak
OFF
B. saat akselerasi D. kontak ON.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
|
Kemampuan yang Diuji
|
Memperbaiki
sistem pengapian
|
Merangkai
komponen dan memperbaiki sistem pengapian
|
Syarat
sistem pengapian : Tekanan kompresi yang tinggi, Saat pengapian yang tepat dan
bunga api yang kuat ,Campuran bahan bakar dan udara yang baik
Komponen Sistem Pengapian :
1. Battery
sebagai penyimpan tenaga listrik
2. Fuse
sebagai pengaman arus listrik
3. Ignition switch untuk memutuskan dan menghubungkan aliran listrik dari
baterai ke koil
4. Ignition
coil adalah komponen di mana tegangan tinggi
dibutuhkan untuk menghasilkan bunga api pada busi (spark plug) dengan kata lain untuk
mempertinggi tegangan listrik dari 12 volt menjadi ( 20.000 – 30.000 Volt ).
Agar dapat
mempertinggi tegangan listrik, pada ignition coil terdapat 2 kumparan :
·
Kumparan Primer :
ü Menciptakan medan magnet
ü Penampang kawatnya besar
ü Jumlah gulungan sedikit ( +/- 400 gulungan )
·
Kumparan Sekunder :
ü Merubah induksi menjadi tegangan tinggi
ü Penampang kawat kecil
ü Jumlah gulungan banyak ( +/- 30.000 gulungan )
Tipe koil :
Internal resistor (integrated resistor) External resistor type
Fungsi resistor yntuk
mengurangi penurunan tegangan pada secundary
coil pada saat putaran mesin tinggi dan untuk menstabilkan arus yang masuk ke kumparan primer.
5. Distributor Unit dimana
komponen ini mendistribusikan tegangan tinggi ke spark plugs, terdiri dari :
·
Cam
(nok) untuk membuka breaker point platina
pada sudut crankshaft (poros engkol)
yang tepat untuk masing-masing silinder
·
Braeker
point platina untuk memutuskan arus listrik yang
mengalir melalui kumparan primer dari ignition
coil dan untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan
sekunder dengan induksi magnet listrik
·
Condenser
(kapasitor) untuk menyerap loncatan bunga api
yang terjadi antara breaker point
pada saat membuka dengan tujuan menaikkan tegangan koil sekunder
·
Governor
advancer untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan
pertambahan putaran mesin, terdiri dari governor
weight dan governor spring
·
Vacuum
advancer untuk memundurkan atau memajukan saat
pengapian pada saat beban mesin bertambah atau berkurang, terdiri dari breaker plate dan vacuum advancer yang bekerja atas dasar kevakuman yang terjadi di
dalam intake manifold
·
Rotor
untuk membagikan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil ke masing-masing busi
·
Distributor
cap untuk meneruskan arus listrik tegangan tinggi
dari rotor ke kabel tegangan tinggi
untuk masing-masing silinder
6. Kabel
tegangan tinggi (high tension cord)
untuk mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition coil ke busi
7. Busi (spark plug) untuk mengeluarkan arus
listrik tegangan tinggi menjadi loncatan atau percikan bunga api melalui
elektroda pada busi
Konstruksi Sistem Pengapian
Pemeriksaan Sistem Pengapian
v Koil
Pengapian
Periksa tahanan kumparan primer koil pengapian antara terminal positif
(+) dan negatif (-), tahanan primer koil dengan tahanan luar 1,3 W – 1,6 W
|
Tahanan kumparan sekunder antara terminal positif (+) dan terminal
tegangan tinggi, tahanan (tanpa internal resistor): 10,7 kW – 14,5 kW
|
|
Tahanan primer koil pengapian dengan antara terminal positif (+) dan
negatif (-),tahanan primer koil dengan tahanan dalam 1,5 W – 1,9 W
|
Tahanan kumparan sekunder antara terminal positif (+) dan terminal
tegangan tinggi, tahanan (dengan internal resistor) 13,7 kW – 18,5 kW
|
|
v
Kabel tegangan tinggi (high tension cord)
|
||
Periksa tahanan kabel tegangan tinggi, dengan tahanan maksimumnya
kurang dari 25 kW tiap kabel
|
Periksa kondisi isolator kabel pengapian. Kabel yang retak
atau terbakar harus diganti
|
|
v
Distributor
|
||
Pemeriksaan governor advencer, putar rotor searah jarum jam atau 10-15
derajat dan rotor harus kembali, Kebebasan maksimal
: Radial 0.02 mm, Aksial 1 mm
|
Periksa keausan
pada cam governor, cam yang beralur terlalu tajam harus
diganti.
|
|
Pemeriksaan vacuum advencer
Lepas slang vakum yang menuju ke distributor pada karburator. Isap
slang dengan mulut dan perhatikan plat dudukan kontak pemutus harus bergerak
|
Pemeriksaan
vacuum advencer dengan timing light dan tachometer. Perbedaan saat pengapian
dengan atau tanpa advans vakum harus 100-200.
Dengan
selang vakum 280
Tanpa selang
vakum 16o
|
|
Periksa kondisi isolator pada koil, rotor, arang atau karbon tutup
distributor dan steker busi. Jika terdapat tempat yang terbakar harus diganti
baru
|
||
Pemeriksaan platina
Periksa
keausan kontak platina
a) Kondisi baik
b) Terbakar perlu
diganti
|
Pemeriksaan celah platina
Setel celah platina dengan feeler gauge : 0,45 mm
|
|
Pemeriksaan Celah Busi
Ukur celah elektroda dengan feeler
gauge 0,8 mm
|
Pada
distributor yang dilengkapi dengan oktan selektor penyetelan saat pengapian
dapat dilakukan melalui oktan selector dengan memutar baut penyetel, hal
tersebut biasa dilaksanakan jika kesalahan saat pengapian hanya sedikit.
|
Pilihlah
jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini
1. Pada
umunya vacuum advancer pada kendaraan
bekerja pada saat …..
A. beban rendah C.beban tinggi E.
percepatan
B. beban
menengah D.
beban penuh
2. Pada prosedur
pemeriksaan gambar di bawah, maka harga standart pengukurannya adalah …..
A.
< 25 KW C. > 25 KW E.
13,7 KW – 18,5 KW
B.
25
KW D.
10,7 KW – 14,5 KW
C.
>
25 KW
3. Di
bawah ini merupakan faktor yang mempengaruhi jika keadaan busi elektrodanya terbakar, pada permukaan
isolator menempel partikel-partikel yang mengkilat, isolator berwarna putih
atau kuning, kecuali..
A. campuran bahan bakar terlalu kurus
B. campuran bahan bakar terlalu
kaya
C. kualitas bensin terlalu rendah
D. saat pengapian terlalu awal
E. jenis busi terlalu panas
4. Efek
dari penyetelan celah busi yang terlalu lebar, kecuali …..
A. kebutuhan tegangan untuk meloncatkan
bunga api lebih tinggi
B. motor hidup tersendat-sendat pada beban
penuh
C. isolator-isolator bagian tegangan
tinggi cepat rusak
D. motor agak sulit dihidupkan
E. bunga api lemah
5. Kontak poin pada
platina yang tepat ditunjukkan pada gambar…..
A. C.
E.
B. D.
6. Sudut
putaran poros distributor (cam) mulai
dari breaker point tertutup oleh breaker arm spring sampai terbuka oleh cam
lobe dinamakan …..
A. dwell tester C.point gap E.
rubbing block
B. dwell angel D. breaker point
7. Berikut
ini merupakan pengaruh dari sudut dwell yang terlalu kecil, kecuali …..
A. celah platina lebar
B. arus yang mengalir ke primer koil terlalu singkat
C. platina cepat panas
D. kemagnetan tidak tercapai maksimum
E. tegangan induksi kumparan sekunder kurang
8. Pada
gambar di bawah, komponen yang berfungsi untuk menyerap loncatan bunga api yang
terjadi antara breaker point pada
saat membuka dengan tujuan menaikkan tegangan koil sekunder ditunjukkan pada
nomor …..
A.
1 D. 4
B.
2 E.
5
C.
3
9. Prosedur pemeriksaan
gambar di bawah merupakan prosedur untuk pemeriksaan …..
A.
governor
advancer D. rotor coil
B.
vacuum
advancer E. distributor
C.
contact
breaker
10. Komponen
sistem pengapian yang berfungsi untuk memundurkan atau memajukan saat pengapian
pada saat beban mesin bertambah atau berkurang adalah …..
A. governor advencer C.octan selector E. rubbing block
B. vacuum advancer D. breaker point
11. Pada
motor 4 tak 4 silinder dengan FO 1 – 3 –
4 – 2 , bila silinder No. 1 sedang melakukan langkah combustion maka silinder lainnya sedang melakukan apa.,,.,.,.
A. silinder
2 kompresi, silinder 3 buang, silinder 4 hisap
B. silinder
2 buang , silinder 3 kompresi, silinder 4 hisap
C. silinder
2 hisap, silinder 3 buang, silinder 4 kompresi
D. silinder
2 kompresi , silinder 3 hisap, silinder 4 buang
E. silinder 2 buang, silinder 3 kompresi, silinder 4 hisap
12. Hasil dari pengukuran
tahanan koil dengan internal resistor di bawah adalah …..
A. 1,3 W – 1,6 W D. 10,7 KW
– 14,5 KW
B. 1,5 W – 1,9 W E. 13,7 KW – 18,5 KW
C. 10,7 W – 14,5 W
13. Untuk memutuskan dan menghubungkan aliran listrik dari
baterai ke koil dalam
system pengapian adalah …..
A. fuse engine C.ignition switch E. high tension cord
B. contact point D. breaker point
14. Gambar di bawah
merupakan prosedur …..
A. menguji koil pengapian
B. memeriksa
koil pengapian
C. menguji
tahanan kabel busi
D. memeriksa
tahanan kabel busi
E. menguji
tahanan primer dan sekunder koil
15. Pada umumnya hasil
pemeriksaan dari gambar di bawah mencapai …..
A. <
200 sebelum TMA D.
50 – 100 sesudahTMA
B. >
200 sesudah TMA E.
Tepat 00
C. 50 – 100 sebelum TMA
Standar Kompetensi Lulusan
(SKL)
|
Kemampuan yang Diuji
|
Memperbaiki
kerusakan ringan pada rangkaian/sistem kelistrikan, pengamanan dan
kelengkapan tambahan
|
Menjelaskan
fungsi sistem pengamanan kelistrikan
|
Semua sistim kelistrikan pada body kendaraan, tujuannya
untuk menjamin keamanan dan kenikmatan saat berkendara. Jaringan kabel (wirring harnes)untuk menghubungkan
komponen-komponen kelistrikan dan melindungi sirkuit lekistrikan. Wirring harnes terdiri dari :
• Kawat dan kabel
Ø Kawat
tegangan rendah (low votage wire) :
umunya digunakan dalam sistem penerangan, masing-masing kawat dan keabel
tegangan rendah terdiri dari lemen-elemen kawat dan isolasinya.
Ø Kawat
tegangan tinggi (high votage wire)
:umumnya digunakan dalam sistem pengapian.
Ø Kabel-kabel
yang diisolasi (shielded cable) :
umumnya untuk kelengkapan interior, sensor-sensor, hanya listrik yang
bertegangan rendah dan bararus rendah yang mengalir.
Warna kabel
ditunjukkan dengan kode warna menggunakan huruf alphabet
B = Black
BR = Brown
G = Green
GR = Gray
|
L = Blue
LG = Light
Green
O =
Orange
P = Pink
|
R = Red
V =
Violet
W = White
Y =
Yellow
|
Untuk menjelaskan kabel yang mempunyai tanda garis : Kode
warna yang didepan adalah warna dominannya, kode warna yang dituliskan setelah
tanda penghubung adalah kode warna untuk
strip pada kabel.
• Komponen-komponen penghubung :
Ø Junction blok dan Relay block
Jucntion block merupakan tempat dimana sekumpulan sambungan kabel
kelistrikan mobil ditempatkan.
Relay block sama dengan junction block hanya saja lebih kecil
dan mempunyai fungsi pusat penghubung yang berbeda.
Ø Conector
Digunakan
untuk menghubungkan kelistrikan antara dua jaringan kabel atau antara sebuah jaingan
kabel dan sebuah komponen, atau tempat penyambungan kabel pada sistem
kelistrikan, melindungi sambungan dari karat dan kotoran, dan memungkinkan
sambungan dipisah lagi dengan mudah.
Ø Baut massa (ground blot)
Baut
khusus untuk menjamin massa yang dapat dipercaya dari jaringan kabel dan
komponen listrik lainnya ke bodi.
• Komponen – komponen
pelindung
Ø Sekring ( fuse )
Sekring (fuse)
ditempatkan pada bagian tengah sirkuit
kelistrikan. Bila arus yang berlebihan melalui sirkuit, maka sekring akan
berasap atau terbakar yang menandakan elemen dalam sekring mencair sehingga
sistem sirkuit terbuka dan mencegah komponen-komponen lain dari kerusakan yang
disebabkan oleh arus yang berlebihan. Tipe Sekring dikelompokan kedalam tipe
sekring blade dan tipe sekring cartridge.
Tipe sekring blade paling
banyak digunakan pada saat ini, tipe ini
dirancang lebih kompak dengan elemen metal dan rumah pelindung yang tembus
pandang yang diberi kode warna untuk masing-masing tingkatan arus.
Tipe sekring cartridge terdiri atas rumah pelindung
kaca tembus pandang, terminal dan elemen penghubung arus, elemen penghubung
arus ini akan mencair (terbakar) jika arus yang melewatinya melebihi kapasitas
elemen. Untuk sekring tipe blade
dapat dilihat berdasarkan warna rumah (housing),
pengkodean warna tersebut dapat dilihat
dibawah ini :
Kapasitas
sekring dan warna tipe blade jenis Standart dan Mini
Kapasitas
Sekring (A)
|
Identifikasi
Warna
|
3
5
7,5
10
15
20
25
30
|
Violet
Coklat kekuning-kuningan
Coklat
Merah
Biru
Kuning
Tidak berwarna
Hijau
|
Ø Fusible
link
Secara
umum fungsi dan konstruksi fusible link
sama dengan sekring. Perbedaan utamanya adalah fusible link dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena
ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang lebih tebal, seperti sekring fusible link dapat terbakar atau putus
jika arusnya melebihi kapasitasnya dan harus diganti dengan yang baru.
Fusible link dapat
diidentifikasikan berdasarkan kapasitasnya yang ditunjukkan dengan kode warna
untuk masing–masing kapasitas.
Kapasitas Fusible
Link (A)
|
Persamaan Luas
Penampang Pada Fusible Link
|
Identifikasi Warna
|
30
40
50
60
80
100
|
0,3
0,5
0,85
1,0
1,25
2,0
|
Merah muda
Hijau
Merah
Kuning
Hitam
Biru
|
Ø Circuit breaker
Circuit
breaker digunakan sebagai pengganti sekring untuk
melindungi dari kesulitan pengiriman tenaga dalam sirkuit, seperti power windows dan sirkuit pemanas (heater).
Circuit breaker
menurut tipenya dapat digolongkan dalam 3 (tiga) tipe, yaitu: Manual reset type Mechanical, Automatic resetting
type Mechanical dan
Automatically reset solid state type.
Konstruksi : Prinsip dasar dari circuit breaker tipe Manual
reset type Mechanical dan
Automatic resetting type Mechanical terdiri dari sebuah
lempengan bimetal yang dihubungkan pada kedua terminal dan satu diantaranya
bersentuhan.
Circuit
breaker dapat disetel. Penyetelannya ada tipe otomatis dan tipe biasa.
ü Tipe
penyetelan otomatis
Circuit yang menyetel secara otomatis (rating 7,5 A)
digunakan khusus untuk melindungi sirkuit dari selenoid door lock (sistem 12V) yang membuka karena arus yang
berlebihan tetapi akan menyetel secara otomatis ketika temperatur dari
lempengan bimetal turun.
ü Tipe
penyetelan biasa
Circuit breaker
penyetelan biasa (manually-reset type
mechanical) dilengkapi untuk system 12 v dan 24 V. Ukuran arusnya adalah 10A,
14A, 20A dan 30A.
Circuit
breaker ada didalam junction block atau kotak sekring.
Switch dan Relay
Untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik pada sirkuit kelistrikan.
Ø Switch
Ada 2 jenis switch :
Switch yang
dioperasikan langsung oleh tangan, macamnya :
Switch putar
|
Switch tekan
|
Switch ungkit
|
Switch
tuas
|
Switch yang dioperasikan
oleh perubahan temperatur atau perubahan arus listrik
|
Switch yang dioperasikan
oleh perubahan permukaan fluida
|
Ø Relay
Merupakan
peralatan listrik yang membuka dan menutup sirkuit kelistrikan berdasarkan
penerimaan signal tegangan.
SISTEM PENERANGAN
Sistem penerangan
(lighting sistem) sangat diperlukan
untuk keselamatan pengendara dimalam hari. Sistem ini dibagi 2
sistem penerangan :
A. Sistem penerangan luar
Ø Lampu
besar/lampu depan (head lamp)
Sealed Beam
|
Semi Sealed - Beam
|
Ø Lampu
jarak dan Lampu belakang
Lampu kecil untuk dalam kota ini memberi isyarat adanya serta lebarnya dari
sebuah kendaraan pada malam hari bagi kendaraan lainnya, baik yang ada di depan
maupun di belakang. Lampu-lampu tersebut untuk yang bagian depan disebut
dengan lampu jarak (clearence light)
dan yang dibagian belakang disebut dengan lampu belakang (tail light).
Ø ,Lampu rem
Lampu rem
(brake light) dilengkapi pada bagian
belakang kendaraan sebagai isyarat untuk
mencegah terjadinya benturan dengan kendaman di bedakang yang mengikuti seat
kendaraan mengerem.
Ø Lampu
tanda belok
Lampu tanda belok yang dipasang di bagian ujung kendaman sepert! pada
fender depan, untuk memberi isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang
dan sisi kendaman bahwa pengendara bermaksud untuk membelok atau pindah jalur.
Lampu tanda belok mengedip secara tetap antara 60 sampai 120 kaii setiap
menitnya.
Ø Lampu hazard
Lampu hazard digunakan untuk memberi isyarat
keberadaan kendaman dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti
atau parkir dalam keadaan darurat. Yang digunakan adalah
lampu tanda belok, tapi seluruh lampu mengedip serempak.
Ø Lampu plat
nomor
Lampu ini menerangi plat nomor bagian belakang. Lampu plat nomor menyala
bila lampu belakang menyala.
Ø Lampu
mundur
Lampu
mundur (back up light) dipasang pada
bagian belakang kendaraan untuk memberikan penerangan tambahan untuk melihat
kebelakang kendaman saat mundur di malam hari, dan memberikan isyarat untuk
kendaman yang mengikutinya bahwa pengendara bermaksud untuk mundur/sedang
mundur. Lampu mundur akan menyala bila tuas transmisi diposisikan
mundur dengan kunci kontak ON.
Ø Lampu
kabut
Digunakan
pada saat cuaca berkabut, jalanan berdebu atau hujan !ebat. Penggunaan lampu harus mengikuti aturan yang berlaku yakni pemasangan kedua
lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik tengah kendaran. Lampu
kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat (pada saklar dim). Lampu
kabut.tidak dihidupkan bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya dihidupkan
bersama lampu kota. Lampu kabut boleh menggunakan lensa wama putih atau warna
kuning. Bila lampu kabut akan diaktifkan maka saklar larnpu kepala harus pada
posisi lampu jarak dekat. Saat saklar lampu basket diaktifkan, anus listrik
dari saklar lampu kepala akan mengalir ke relay melalui saklar lampu kabut.
Dengan aktifnya relay maka arus listrik dari baterai akan mengalir ke lampu
kabut melalui sekering dan relay.
B. Sistem penerangan dalam
Sistem penerangan dalam hanya untuk lampu
meter dan lampu penerang ruangan pada kendaraan.
Ø Lampu Ruangan
Lampu ruangan (dome light)
menerangi interior ruangan penumpang yang dirancang agar tidak menyilaukan
pengemudi pada malam hari. Umumnya lampu ruangan (interior) letaknya dibagian
tengah ruang penumpang kendaraan untuk menerangi interior dengan merata. Lampu
ini disatukan dengan switchnya yang mempunyai 3 (tiga) posisi yaitu: ON, DOOR
dan OFF. (untuk memberi kemudahan keluar masuk pada malam hari, lampu ruangan
dapat disetel hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat
dilakukan dengan menyetel switch pada posisi DOOR.
Ø Lampu Instrumen Panel (lampu meter)
Lampu instrumen panel digunakan untuk menerangi meter-meter pada instrumen
panel pada malam hari dan memungkinkan pengemudi membaca meter-meter dan gauge
dengan mudah dan cepat pada saat mengemudi. Lampu instrumen panel akan menyala
bila lampu belakang (tail light)
menyala.
Ada beberapa model yang dilengkapi dengan lampu pengontrol rheostat yang
memungkinkan pengendara mengontrol terangnya lampu-lampu pada instrumen panel.
· Flasher tanda belok (Lampu sein)
Flasher tanda belok adalah suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip
secara interval. Turn signal flasher bekela pada prinsip yang bervariasi. Pada
umumnya menggunakan tipe semi - transistor yang kompak, ringan dan dapat
diandalkan. Dalam flasher tanda belok tipe semi-transistor, bila bola lampunya
putus, maka mengedipnya mulai cepat dari yang normal, dan ini merupakan tanda
kepada pengemudi untuk menggantinya.
· Flasher
Lampu hazard
Flasher
lampu hazard pada prinsipnya mirip dengan flasher lampu sein. sebab ia juga
menyebabkan lampu berkedip-kedip secara teratur. Dan biasanya disatukan dengan flasher lampu sein.
Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini
1. Hal
yang sering menyebabkan gangguan pada rangkaian/system kelistrikan kecuali …….
A. Nilai tahanan dalam rangkaian membesar D. Warna kabel yang
tidak sesuai
B. Terjadinya hubung singkat E.
Tegangan tidak stabil
C. Kerusakan
pada komponen kelistrikan
2.
Bagian dari sistem kelistrikan bodi untuk membuka
dan meutup sirkuit kelistrikan berdasarkan penerimaan signal tegangan adalah ……
A. switch C. fuse E. connector
B. circuit braker D. relay
3. Kabel
merupakan konduktor digunakan sebagai
media mengalirkan listrik. Berikut macam-macam kabel menurut fungsinya kecuali
……
A. Kabel berisolator, contoh kabel yang umum digunakan
B. Kabel tanpa isolator, contoh kabel massa
C. Kabel kecil, contoh kabel yang digunakan untuk asesoris
D. Kabel warna untuk lebih modif
E. Kabel besar, contoh kabel baterai
4. Rangkaian
sistem kelistrikan diantaranya adalah lampu kepala, lampu rem, lampu mundur,
lampu kota. Warna lampu mundur untuk Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah .....
A. Putih C.
Merah E.
Hijau
B. Biru D.
Kuning
5. Alat
yang berfungsi melindungi mesin dari konsletting atau berfungsi sebagai
pengaman adalah …..
A. Multi tester C. Sekering E.
Dial indicator
B. Micrometer D.
Feeler guage
6. Kapasitas tipe
sekring blade diberi dengan kode warna dan masing-masing tingkatan
arusnya, untuk warna kuning adalah ……
A. 10 B. 15 C..20 D. 25 E.
30
7. Suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip secara
interval adalah .....
- fuse C. hazard E. blade
- fusible link D.
flesher
8. Untuk
memberi isyarat keberadaan kendaman dari bagian depan, belakang dan kedua sisi
selama berhenti atau parkir dalam keadaan darurat menggunakan lampu …..
- rem C.
mundur E.
kabut
- hazard D.
samping
9. Gambar
di bawah merupakan komponen kelistrikan …..
A. fuse
B. relay
C. flesher
D. connector
E. switch
10. Gambar
di bawah merupakan komponen kelistrikan …..
A. fuse
B. relay
C. flesher
D. connector
E. switch
Tidak ada komentar:
Posting Komentar