Senin, 14 Agustus 2017

Desain Ulang Exhaust 2Tak R.A.T

Alhamdulillah,
Sujud syukur kehadirat ALLAH Swt, selalu memberikan pertolongan, melimpahkan rizky yang berkah bagi kami. Mempertemukan kami untuk ber silaturahmi dengan bos-bos yang murah hati dan baik, yang selalu mendukung kami untuk riset dan berkembang, pun hasilnya semoga istimewa dan membawa berkah bagi pemiliknya.
Kali ini seorang pria muda sukses, mr.B , bussines man dari kota Tuban. Menggelandang motor Yamaha Rx-King nya ke bengkel jam 9 malam, disaat kami sedang lembur mengerjakan orderan mesin balap. Motor berlabur kelir putih bersih, dipadankan velg alumunium Gold dan ban tapak lebar, rapih, simple dan berkesan mewah. Dalam pesan blackberry mesenger nya, mr.B mengatakan hanya ingin merapihkan kabel dan memperbaiki performa mesin nya sudah kurang enjoyable untuk dipakai turing. Benar saja, saat kami coba dan dibuka busi nya pengapiannya seolah terlalu advance, dan kampas koplingnya selip. Namun kami pun tak menduga jika ujungnya diajak riset besar… Pesan pemiliknya sederhana, untuk membuat motornya yang dipanggil SUKHOI, harus bisa terbang seperti layaknya jet tempur ^_^
Don’t judge it looks, Desire it power
Mempraktikan apa yang ter rangkum dalam buku panduan korek mesin 4 tak dan 2 tak milik kita, mesin sang raja langsung dibelah total. Fokus awal adalah penggantian rasio transmisi set dengan racikan yang lebih rapat. Kemudian bearing kruk as diganti dengan tipe yang istimewa, bukan lagi c3 atau c4, yang ini bearing kruk as Hi-Speed, harganya setengah juta lebih, tentunya harga ga akan pernah bohong tentang performa! Connecting rod pun kita ganti baru, kruk as kemudian secara keseluruhan disetimbangkan dan diselaraskan.
Mencegah kebocoran kompresi primer, seal kruk as kanan-kiri diganti baru. Crankcase pun tak lupa di Polished dengan autosol hingga kinclong. Tidak ada rahasia berarti di dinding crankcase maupun daun kruk as , bisa dibilang tidak ada usaha pemampatan kompresi bawah ini. Area dinding cranckase pada mesin 2 langkah memang dipergunakan untuk tempat penampungan bahan-bakar, udara, dan pelumas. Pelumas yang baik dipilih agar mudah bercampur dengan bahan-bakar, maka oli IDEMITSU menjadi andalan.
membran vforce
membran vforce
Langkah berlanjut pada pergerakan mata bor tuner meraih lubang-lubang pada blok silinder. Lubang exhaust di desain ulang dijadikan setinggi 25 milimeter mendekati bibir blok. Begitu pula lubang transfer dan bilas tak luput dibesarkan oleh mata bor tuner. Paling extreme adalah modifikasi pada area pemasukan bahan-bakar, di besarkan hingga harus di tambal pada dinding luar blok. Trus gue harus bilang WOW, sambil koprol gitu?! Hahaha… Kudu bilang wow karena di Sukhoi ini dibenamkan membran VFORCE seri 4.0 , membran karbon desain dari moto tasinari ini di klaim lebih Galak, dan lebih Bertenaga dibanding seri 3.0. Masih ingat kan ulasan kita tentang dasar ilmu tuning mesin 2 tak, beberapa tahun lalu, modifikasi mesin 2 tak – basic. Dikasih ilmu kalau ga di praktek kan dan di tekuni ya sayang banget  Apa juga ingat, ulasan kita tentang membran , yang lupa atau ga tahu klik rahasia dibalik membran vforce. Mengapa sampai kita tulis tentang VForce, karena selain membuat produk, moto tasinari juga memberi ilmu, dan kita sangat hormat pada sosok seperti itu. Dan kalau pelit dalam membelanjakan membran yang hampir 2 juta rupiah ini, maka ya sangat disayangkan hidup tanpa mengetahui nikmatnya mengendarai mesin 2 tak yang sesungguhnya. Dan tipe rumah membran sengaja pakai bukan untuk rx-king, melainkan dari sang sepupu Yamaha RXZ. Selain alasan teoritis rumah membran lebih besar = more flow, pun karena seringkali bergaul dengan mas Andik, engineer RXZ tim balap P5boer yang ditunggangi yhoga sogol dan pernah menggapai best time 7,2 second untuk trek 201 meter. Jadi ter inspirasi deh … Hehehe…
Karburator standar tentunya dilengserkan, diganti copotan dari Honda NSR 150 SP, atau lebih dikenal dengan karburator keihin pe28mm. Dikawal jet 140 disengaja untuk membuat setingan basah agar saat rpm tinggi, piston tidak kekurangan campuran pelumas dan mengakibatkan macet. Ngeriiii…
Piston dilengserkan dengan oversaiz 1,75 mm lebih besar, clearance hampir 0,20mm. Pada lubang hisap piston dipotong , sekalian dibuat lubang menganga di bawah piston. Adu volume silinder dengan silinder head model sirip belimbing yang dipangkas 0,8 milimeter ditetukan pada perbandingan 11 : 1 dengan bahan-bakar masih premium. Penyempurna ledakan masih disulut cdi standard, hanya koil yang didopang dari Yz125.
out of the box, thinking!!
Kami masih percaya bahwa knalpot pada mesin 2 tak termasuk hal penting, dan pastinya untuk riset knalpot 2 tak akan jauh-jauh lebih mahal dibandingkan riset 4 tak yang hanya hitungan pipa sederhana. Sedang pada 2 tak ada 5 bagian penting :  Header, Difuser, Dwell, Baffle, dan Stinger. Apa nggak mumet?! Pastinya knalpot yang bagus itu semakin tinggi rpm tenaga harus semakin besar. Bangsa besar adalah bangsa yang mau menengok sejarah, begitu kata bung Karno, bapak pendiri bangsa. Sebagai anak bangsa, kita harus mampu menengok sejarah balap Indonesia  di era 80an, Yamaha Racing Indonesia pernah mendatangkan knalpot racing buatan Noguchi , Jepang, untuk motor 125cc. Knalpot itu begitu tenarnya di copy di kawasan Tidar surabaya dengan nama 3v3, atau seringkali CMS menyebutnya knalpot King Of Drag. Maka kita buatlah replika knalpot Noguchi, namun dengan pengembangan dan pembaruan desain di Volume perutnya dan silincer. Harus merogoh kocek idr.700,000,- untuk pelepas gas buang ini bukan hal berat bagi mr.B untuk diajak riset. Yang penting kita bertanggung jawab, Gas Pol…!!!
Bak kopling pun dikawin silang dari bak yamaha jupiter mx, demi kepresisian modifikasi pembubutan dan pengelasan dilakukan di bengkel bubut pabrik. Mengapa harus dipindah ke posisi kanan? Dibanding sistem standardnya yang dari kiri tuas nya seringkali melengkung atau bahkan patah. Lagi-lagi keseringan kita praktikum di dunia balap, hasil risetnya kita terapkan pada motor korekan harian. Kenapa motor balap tuas nya di posisi kanan semua? Jika tidak lebih efektif dan efisien tentu tidak akan dilakukan. Kampas kopling 7 lapis, pir kopling vanadium 5 biji menjadikan sukhoi tak akan lagi mengalami slip dalam penghantaran tenaga.

Setelah test road set up, tak afdol rasanya jika kita tidak membawa ke meja dynotesting. Yah… jika standardnya berada di angka 17dk, bayangan kita pencapaian 28dk-30dk sudah cukup untuk dirayakan. Ternyata part-part berkualitas itu bersenyawa lebih dalam dengan ilmu tuning kita yang kebiasaan pake murmerceng, hasil 36,6 horsepower sungguh mengejutkan kita, membuat kita bersujud syukur, apalagi 5 dk tersendiri di dapat dari knalpot replika noguchi dibanding menggunakan knalpot standar bobokan saja. Dibanding sebuah motor Ninja 150cc drag yang biasanya bertenaga 42 dk di 14,000 rpm, pencapaian tenaga sukhoi yang digunakan untuk turing seperti ini tinggal finishing final gir depan belakang supaya mudah berlari mendekati 200 kpj.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERAWATAN BERKALA 10.000 KM DAIHATSU XENIA

PERAWATAN BERKALA 10.000 KM DAIHATSU XENIA A.   Landasan Teori 1.1 Pengertian Perawatan Berkala Di dalam masyarakat, terda...