Alhamdulillah,
Sujud syukur kehadirat ALLAH Swt, selalu
memberikan pertolongan, melimpahkan rizky yang berkah bagi kami. Mempertemukan
kami untuk ber silaturahmi dengan bos-bos yang murah hati dan baik, yang selalu
mendukung kami untuk riset dan berkembang, pun hasilnya semoga istimewa dan
membawa berkah bagi pemiliknya.
Kali ini
seorang pria muda sukses, mr.B , bussines man dari
kota Tuban. Menggelandang motor Yamaha Rx-King nya ke bengkel jam 9 malam,
disaat kami sedang lembur mengerjakan orderan mesin balap. Motor berlabur kelir
putih bersih, dipadankan velg alumunium Gold dan ban tapak lebar, rapih, simple
dan berkesan mewah. Dalam pesan blackberry mesenger nya, mr.B mengatakan hanya
ingin merapihkan kabel dan memperbaiki performa mesin nya sudah kurang enjoyable untuk dipakai turing. Benar saja, saat
kami coba dan dibuka busi nya pengapiannya seolah terlalu advance, dan kampas
koplingnya selip. Namun kami pun tak menduga jika ujungnya diajak riset besar…
Pesan pemiliknya sederhana, untuk membuat motornya yang dipanggil SUKHOI, harus
bisa terbang seperti layaknya jet tempur ^_^
Don’t judge it looks, Desire it power
Mempraktikan apa yang ter rangkum dalam
buku panduan korek mesin 4 tak dan 2 tak milik kita, mesin sang raja langsung
dibelah total. Fokus awal adalah penggantian rasio transmisi set dengan racikan
yang lebih rapat. Kemudian bearing kruk as diganti dengan tipe yang istimewa,
bukan lagi c3 atau c4, yang ini bearing kruk as Hi-Speed, harganya setengah
juta lebih, tentunya harga ga akan pernah bohong tentang performa! Connecting
rod pun kita ganti baru, kruk as kemudian secara keseluruhan disetimbangkan dan
diselaraskan.
Mencegah kebocoran kompresi primer, seal
kruk as kanan-kiri diganti baru. Crankcase pun tak lupa di Polished dengan
autosol hingga kinclong. Tidak ada rahasia berarti di dinding crankcase maupun
daun kruk as , bisa dibilang tidak ada usaha pemampatan kompresi bawah ini.
Area dinding cranckase pada mesin 2 langkah memang dipergunakan untuk tempat
penampungan bahan-bakar, udara, dan pelumas. Pelumas yang baik dipilih agar
mudah bercampur dengan bahan-bakar, maka oli IDEMITSU menjadi andalan.
membran vforce
Langkah
berlanjut pada pergerakan mata bor tuner meraih lubang-lubang pada blok
silinder. Lubang exhaust di desain ulang dijadikan setinggi 25 milimeter
mendekati bibir blok. Begitu pula lubang transfer dan bilas tak luput
dibesarkan oleh mata bor tuner. Paling extreme adalah
modifikasi pada area pemasukan bahan-bakar, di besarkan hingga harus di tambal
pada dinding luar blok. Trus gue harus bilang WOW, sambil koprol gitu?! Hahaha…
Kudu bilang wow karena di Sukhoi ini dibenamkan membran VFORCE seri 4.0 ,
membran karbon desain dari moto tasinari ini di klaim lebih Galak, dan lebih
Bertenaga dibanding seri 3.0. Masih ingat kan ulasan kita tentang dasar
ilmu tuning mesin 2 tak, beberapa tahun lalu, modifikasi
mesin 2 tak – basic. Dikasih ilmu kalau ga di praktek kan
dan di tekuni ya sayang banget Apa juga ingat, ulasan kita tentang membran , yang lupa atau ga tahu
klik rahasia
dibalik membran vforce. Mengapa sampai kita tulis tentang
VForce, karena selain membuat produk, moto tasinari juga memberi ilmu, dan kita
sangat hormat pada sosok seperti itu. Dan kalau pelit dalam membelanjakan
membran yang hampir 2 juta rupiah ini, maka ya sangat disayangkan hidup tanpa
mengetahui nikmatnya mengendarai mesin 2 tak yang sesungguhnya. Dan tipe rumah
membran sengaja pakai bukan untuk rx-king, melainkan dari sang sepupu Yamaha
RXZ. Selain alasan teoritis rumah membran lebih besar = more flow, pun karena
seringkali bergaul dengan mas Andik, engineer RXZ tim balap P5boer yang
ditunggangi yhoga sogol dan pernah menggapai best time 7,2 second untuk trek
201 meter. Jadi ter inspirasi deh … Hehehe…
Karburator standar tentunya
dilengserkan, diganti copotan dari Honda NSR 150 SP, atau lebih dikenal dengan
karburator keihin pe28mm. Dikawal jet 140 disengaja untuk membuat setingan
basah agar saat rpm tinggi, piston tidak kekurangan campuran pelumas dan
mengakibatkan macet. Ngeriiii…
Piston dilengserkan dengan oversaiz 1,75
mm lebih besar, clearance hampir 0,20mm. Pada lubang hisap piston dipotong ,
sekalian dibuat lubang menganga di bawah piston. Adu volume silinder dengan
silinder head model sirip belimbing yang dipangkas 0,8 milimeter ditetukan pada
perbandingan 11 : 1 dengan bahan-bakar masih premium. Penyempurna ledakan masih
disulut cdi standard, hanya koil yang didopang dari Yz125.
out of the box, thinking!!
Kami masih percaya bahwa knalpot pada
mesin 2 tak termasuk hal penting, dan pastinya untuk riset knalpot 2 tak akan jauh-jauh
lebih mahal dibandingkan riset 4 tak yang hanya hitungan pipa sederhana. Sedang
pada 2 tak ada 5 bagian penting : Header, Difuser, Dwell, Baffle, dan
Stinger. Apa nggak mumet?! Pastinya knalpot yang bagus itu semakin tinggi rpm
tenaga harus semakin besar. Bangsa besar adalah bangsa yang mau menengok
sejarah, begitu kata bung Karno, bapak pendiri bangsa. Sebagai anak bangsa,
kita harus mampu menengok sejarah balap Indonesia di era 80an, Yamaha
Racing Indonesia pernah mendatangkan knalpot racing buatan Noguchi , Jepang,
untuk motor 125cc. Knalpot itu begitu tenarnya di copy di kawasan Tidar
surabaya dengan nama 3v3, atau seringkali CMS menyebutnya knalpot King Of Drag.
Maka kita buatlah replika knalpot Noguchi, namun dengan pengembangan dan pembaruan
desain di Volume perutnya dan silincer. Harus merogoh kocek idr.700,000,- untuk
pelepas gas buang ini bukan hal berat bagi mr.B untuk diajak riset. Yang
penting kita bertanggung jawab, Gas Pol…!!!
Bak kopling pun dikawin silang dari bak
yamaha jupiter mx, demi kepresisian modifikasi pembubutan dan pengelasan
dilakukan di bengkel bubut pabrik. Mengapa harus dipindah ke posisi kanan?
Dibanding sistem standardnya yang dari kiri tuas nya seringkali melengkung atau
bahkan patah. Lagi-lagi keseringan kita praktikum di dunia balap, hasil
risetnya kita terapkan pada motor korekan harian. Kenapa motor balap tuas nya
di posisi kanan semua? Jika tidak lebih efektif dan efisien tentu tidak akan
dilakukan. Kampas kopling 7 lapis, pir kopling vanadium 5 biji menjadikan
sukhoi tak akan lagi mengalami slip dalam penghantaran tenaga.
Setelah test road set up, tak afdol
rasanya jika kita tidak membawa ke meja dynotesting. Yah… jika standardnya
berada di angka 17dk, bayangan kita pencapaian 28dk-30dk sudah cukup untuk dirayakan.
Ternyata part-part berkualitas itu bersenyawa lebih dalam dengan ilmu tuning
kita yang kebiasaan pake murmerceng, hasil 36,6 horsepower sungguh mengejutkan
kita, membuat kita bersujud syukur, apalagi 5 dk tersendiri di dapat dari
knalpot replika noguchi dibanding menggunakan knalpot standar bobokan saja.
Dibanding sebuah motor Ninja 150cc drag yang biasanya bertenaga 42 dk di 14,000
rpm, pencapaian tenaga sukhoi yang digunakan untuk turing seperti ini tinggal
finishing final gir depan belakang supaya mudah berlari mendekati 200 kpj.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar