MATERI PEKERJAAN DASAR OTOMOTIF
KD. 3.11 MENERAPKAN PROSEDUR PENGANGKATAN BENDA
MANUAL HANDLING
Manual material handling (MMH) adalah suatu kegiatan transportasi yang dilakukan oleh satu pekerja atau lebih yang melibatkan penggunaan enaga otot ( atau upaya ) dengan melakukan kegiatan pengangkatan, penurunan, mendorong, menarik, mengangkut, dan memindahkan barang.
Sebagian
besar kecelakaan kerja dan near miss yang menimpa
manusia di tempat kerja disebabkan oleh faktor perilaku dari manusia itu
sendiri. Apa itu perilaku mengacu pada tingkah laku, adat, sikap,
social/lingkungan, emosi, nilai, etika, kekuasaan, atau tindakan individu yang
dapat diamati oleh orang lain. Dengan kata lain,
Peraturan Pemerintah UU No. 1 Tahun 1970, tentang
keselamatan dan kesehatan kerja.
Untuk
mengkaji ulang tingkat risiko manual material
handling di tempat kerja, karna di setiap pekerjaan tingkat resiko
berbeda atau antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya dan adapun
resikonya jarang membunuh, tetapi cidera yang
terjadi meskipun tak terlihat, sering menyebabkan cacat jangka
panjang dan biaya tinggi.
Sebagian
besar kecelakaan kerja dan near miss yang menimpa manusia di tempat kerja di
sebabkan oleh factor prilaku dari manusia itu sendiri.
Prilaku
yang dimaksut di sini berhubungan dengan prilaku manusia saat bekerja atau
berada di area yang sangat banyak bersinggungan dengan alat alat kerja, benda
kerja. Kendaraan kerja, langkah/prosedur kerja, dan sebagainya.
Banyak yang tidak mengetahui bahkan mengabaikan dampak
dari manual material handling (MMH) yang salah dan berulang.
Bekerja
tanpa alat bantu ( manual handling ) adalah setiap
aktifitas yang menggunakan tenaga otot untuk mengangkat, memindahkan,
mendorong, atau menahan sesuatu obyek.
Cidera-cidera ini mempengaruhi otot2 dan jaringan2
lembut, akan tetapi bisa juga berakibat kepada piringan sendi dan
susunan tulang belakang jika terlalu di paksakan.
Di
beberapa kasus, cidera tulang punggung adalah disebabkan aktifitas berulang
yang mengerahkan Tenaga untuk mengangkat atau memindahkan benda.
Berat
adalah salah satu faktor dalam menentukan risiko dari cidera karena manual
handling.
KENALI POTENSI BAHAYA SAAT MANUAL HANDLING YANG
AKAN DI LAKUKAN
- tubuh
membungkuk
- tangan
menjangkau.
- Benda yang di
angkat
- bekerja di tempat
sempit, atau licin
- Hentakan dan
tubuh memuntir
- Frequency dan
waktu pengangkatan
- Ketinggian objek
yang di angkat
- High heels dsb
8 Prinsip umum manual lifting
1. Berfikir dan Dekatkan tubuh ke benda yang akan
diangkat
2. Majukan kaki sedikit ke depan sejajar benda
3. Renggangkan kaki dan bengkokkan lutut terdepan
membentuk 90o
4. Pertahankan tulang punggung lurus, maksimum 200 menyudut
terhadap vertikal.
5. Angkat beban dengan tumpuan kekuatan pada kedua
lutut/ paha.
6. Sebelum mengangkat, luruskan pandangan ke depan (
horison ), masukkan dagu, agar ujung atas tulang punggung terkunci.
7. Rapatkan lengan ke tubuh, pertahankan berat beban
sejajar dengan pinggang
8. Pegang beban dengan telapak tangan.
JANGAN MEMUTARKAN PINGGANG
Faktor Risiko Manual material handling (MMH)
Semua aktivitas manual handling melibatkan
faktor-faktor sebagai berikut:
1.
Karakteristik Pekerja
Karakteristik pekerja masing-masing berbeda dan
mempengaruhi jenis, jumlah
pekerjaan yang dapat dilakukan. Karakteristik pekerja
terdiri dari:
· Fisik
· Motorik
· Personal
· Kesehatan
· Kemampuan sensorik
· Psikomotorik
· Traning/pelatihan
2.
Karakteristik Material
· Beban ukuran berat benda, usaha yang
dibutuhkan untuk mengangkat, maupun momen inersia benda
· Dimensi atau ukuran benda seperti lebar,
panjang, tebal,dan bentuk benda baik itu kotak, silinder, dll.
·
Condition material
3. Karakteristik
Tugas/Pekerjaan
- Karakeristik
tugas ini meliputi kondisi pekerjaan manual material handling yang
akan dilakukan. Terdiri dari :
- Geometri
tempat kerja termasuk didalamnya jarak pergerakan, langkah yang harus ditempuh,
dll.
- Frekuensi,
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan termasuk frekuensi
pekerjaan yang dilakukan.
- Lingkungan
kungan, seperti suhu, pencahayaan, kebisingan, getaran, bau bauan, juga daya
tarik kaki.
MENGURANGI RISIKO WAKTU MENGANGKAT DAN MENANGANI
TUGAS-TUGAS.
Desain Ulang Tugas & Tata Ruang
- Manual
Lifting dan membawa beban berat seyogyanya hanya dilakukan jika terpaksa.
- Penggunaan
alat bantuan mekanis, misalnya
-
Material di atas pallet akan mudah dibawa forklift.
- Handtruck/handtrolley untuk mempermudah perpindahan
- - Merancang
TempatKerja untuk mengurangi kebutuhan Pekerja membungkuk atau stretch
-
Kursi yang dapat di stel
-
Menyimpag barang di ketinggian yang sesuai.
-
Merancang aliran kerja untuk efiensi waktu maupun tenaga.
- Tempatkan barang-barang berat di level kerja. Jangan bersentuhan langsung
dengan lantai atau di tempat tinggi.
- Rubah
kebutuhan mengangkat menjadi mendorong, menarik, atau menggulirkan, dan
mempergunakan alat bantu yang tepat.
Merubah pola pikir (masabodoh/tidak perduli) akan
pentingnya tujuan utama dari kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja untuk
menciptakan kondisi kerja aman
Melakukan
Pengangkatan Benda Kerja
Di dalam bengkel
mobil pengangkatan benda kerja dilakukan dengan beberapa cara yaitu ada yang
menggunakan alat, ada yang tanpa alat.
Mengangkat Kendaraan dengan Dongkrak.
1.
Hal yang harus diperhatikan adalah posisi
tumpuan dongkrak terhadap kendaraan harus pada bidang datar penguat dari rangka
kendaraan agar tidak terjadi kerusakan pada kendaraan,
2.
Posisi kendaraan yang di dongkrak
hendaknya ada pada bidang datar agar tidak menggelinding saat dilakukan
pendongkrakan,
3.
bila perlu diberi ganjal pada roda yang
tidak di dongkrak,
4.
Hindari bekerja pada bagian bawah
kendaraan yang sedang di dongkrak. Setelah selesai mendongkrak pasanglah
jack-stand sebagai penyangga kendaraan,
5.
Jangan pengandalkan dongkrak.
Mengangkat
kendaraan dengan Car-lift.
Perhatikan saat
memasang sepatu lengan lift harus pada posisi penguat rangka kendaraan, dan
perlu diperhatikan pembagian berat depan dan belakang harus seimbang, gunakan
lift sesuai dengan kemampuan daya angkatnya, jangan berada dibawah kendaraan
saat dinaikan dengan lift, pasang pengaman lift saat bekerja pada kendaraan
yang terangkat dengan lift.
Mengangkat
benda kerja secara manual
Yang perlu
diperhatikan adalah posisi tubuh saat mengangkat benda kerja, agar tidak
terjadi kesalahan pada tulang belakang, posisi yang baik lihat gambar 4.22
berikut. Jangan mengangkat beban yang terlalu berat.
tips dalam melakukan
pengangkatan secara Manual:
1.
Sebelum anda akan
mengangkat benda lakukan pemeriksaan mengenai berat
dan selalu lakukan pengetesan untuk stabilitas
2.
Ketika anda akan
mengangkat beban pastikan beban tersebut berada didekat / zona angkat tubuh
anda, letak kaki harus mantap pastikan pijakan kaki anda tidak dalam keadaan
miring idealnya jarak antara kaki (20-30 centimeter) akan memberi
posisi seimbang. Posisi kaki yang berada dekat dengan beban yang akan diangkat
akan mengurangi beban otot punggung;
3.
Tekuklah lutut anda
lalu berjongkok serta pastikan tulang punggung harus tegak, berdirilah dengan
menekankan kaki agar beban diserap oleh otot kaki dan beban harus didekap tubuh
anda.
4.
Pandangan harus bebas
dari hambatan dan gerakkan tubuh anda menurut perubahan letak kaki untuk
menambah kenyamanan anda pastikan keadaan tempat kerja rapi agar tidak ada
gangguan, pastikan beban angkat berada di sekitar tubuh anda dan jangan memutar
tubuh anda.
5.
Istrahat apabila anda
sudah merasa letih dan Apabila anda merasa berat maka panggillah rekan anda
untuk membantu anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar