Minggu, 17 Maret 2019


MATERI PEKERJAAN DASAR OTOMOTIF
KD. 3.11 MENERAPKAN PROSEDUR PENGANGKATAN BENDA
MANUAL HANDLING

Manual material handling (MMH) adalah suatu kegiatan transportasi yang dilakukan oleh satu pekerja atau lebih yang melibatkan penggunaan enaga otot ( atau upaya ) dengan melakukan kegiatan pengangkatan, penurunan, mendorong, menarik, mengangkut, dan memindahkan barang.
        Sebagian besar kecelakaan kerja dan near miss yang menimpa manusia di tempat kerja disebabkan oleh faktor perilaku dari manusia itu sendiri. Apa itu perilaku mengacu pada tingkah laku, adat, sikap, social/lingkungan, emosi, nilai, etika, kekuasaan, atau tindakan individu yang dapat diamati oleh orang lain. Dengan kata lain,
Peraturan Pemerintah UU No. 1 Tahun 1970, tentang keselamatan dan kesehatan kerja. 

       Untuk mengkaji ulang  tingkat risiko manual material handling di tempat kerja, karna di setiap pekerjaan tingkat resiko berbeda  atau antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya dan adapun resikonya  jarang membunuh, tetapi cidera yang terjadi  meskipun tak terlihat, sering menyebabkan cacat jangka panjang dan biaya tinggi.
        Sebagian besar kecelakaan kerja dan near miss yang menimpa manusia di tempat kerja di sebabkan oleh factor prilaku dari manusia itu sendiri.
        Prilaku yang dimaksut di sini berhubungan dengan prilaku manusia saat bekerja atau berada di area yang sangat banyak bersinggungan dengan alat alat kerja, benda kerja. Kendaraan kerja, langkah/prosedur kerja, dan sebagainya.
Banyak yang tidak mengetahui bahkan mengabaikan dampak dari manual material handling (MMH) yang salah dan berulang.

        Bekerja tanpa alat bantu ( manual handling ) adalah setiap aktifitas yang menggunakan tenaga otot untuk mengangkat, memindahkan, mendorong, atau menahan sesuatu obyek.
Cidera-cidera ini mempengaruhi otot2 dan jaringan2 lembut, akan tetapi bisa  juga berakibat kepada piringan sendi dan susunan tulang belakang jika terlalu di paksakan.
        Di beberapa kasus, cidera tulang punggung adalah disebabkan aktifitas berulang yang mengerahkan Tenaga untuk mengangkat atau memindahkan benda.
        Berat adalah salah satu faktor dalam menentukan risiko dari cidera karena manual handling.


KENALI POTENSI BAHAYA SAAT MANUAL HANDLING  YANG AKAN DI LAKUKAN
-      tubuh membungkuk     
-      tangan menjangkau.
-      Benda yang di angkat
-      bekerja di tempat sempit, atau licin
-      Hentakan dan tubuh memuntir
-      Frequency dan waktu pengangkatan
-      Ketinggian  objek yang di angkat
-      High heels dsb

8 Prinsip umum manual lifting
1. Berfikir dan Dekatkan tubuh ke benda yang akan diangkat
2. Majukan kaki sedikit ke depan sejajar benda
3. Renggangkan kaki dan bengkokkan lutut terdepan membentuk 90o
4. Pertahankan tulang punggung lurus, maksimum 200 menyudut terhadap vertikal.
5. Angkat beban dengan tumpuan kekuatan pada kedua lutut/ paha.
6. Sebelum mengangkat, luruskan pandangan ke depan ( horison ), masukkan dagu, agar ujung atas tulang punggung terkunci.
7. Rapatkan lengan ke tubuh, pertahankan berat beban sejajar dengan pinggang
8. Pegang beban dengan telapak tangan.
JANGAN MEMUTARKAN PINGGANG

Faktor Risiko Manual material handling (MMH)
Semua aktivitas manual handling melibatkan faktor-faktor sebagai berikut:
1.      Karakteristik Pekerja
Karakteristik pekerja masing-masing berbeda dan mempengaruhi jenis, jumlah
pekerjaan yang dapat dilakukan. Karakteristik pekerja terdiri dari:
·       Fisik
·       Motorik
·       Personal
·       Kesehatan
·       Kemampuan sensorik
·       Psikomotorik
·       Traning/pelatihan
2.      Karakteristik Material
·    Beban ukuran berat benda, usaha yang dibutuhkan untuk mengangkat, maupun momen  inersia benda
·    Dimensi atau ukuran benda seperti lebar, panjang, tebal,dan bentuk benda baik itu kotak, silinder, dll.
·         Condition material
3.          Karakteristik Tugas/Pekerjaan
-          Karakeristik tugas ini meliputi kondisi pekerjaan manual material handling yang  akan dilakukan. Terdiri dari :
-          Geometri tempat kerja termasuk didalamnya jarak pergerakan, langkah yang harus ditempuh, dll.
-          Frekuensi, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan termasuk frekuensi pekerjaan yang dilakukan.
-          Lingkungan kungan, seperti suhu, pencahayaan, kebisingan, getaran, bau bauan, juga daya tarik kaki.

MENGURANGI RISIKO WAKTU MENGANGKAT DAN MENANGANI TUGAS-TUGAS.
Desain Ulang Tugas & Tata Ruang
-   Manual Lifting dan membawa beban berat seyogyanya hanya dilakukan jika terpaksa.
-     Penggunaan alat bantuan mekanis, misalnya
    - Material di atas pallet akan mudah dibawa forklift.
    - Handtruck/handtrolley untuk mempermudah perpindahan
-    - Merancang TempatKerja untuk mengurangi kebutuhan Pekerja membungkuk atau stretch
     - Kursi yang dapat di stel  
     - Menyimpag barang di ketinggian yang sesuai.
  - Merancang aliran kerja untuk efiensi waktu maupun tenaga.
              -  Tempatkan barang-barang berat di level kerja. Jangan    bersentuhan langsung dengan lantai atau di tempat tinggi.
                              - Rubah kebutuhan mengangkat menjadi mendorong, menarik, atau menggulirkan, dan mempergunakan alat bantu yang tepat.

Merubah pola pikir (masabodoh/tidak perduli) akan pentingnya tujuan utama dari kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja untuk menciptakan kondisi kerja aman

Melakukan Pengangkatan Benda Kerja
Di dalam bengkel mobil pengangkatan benda kerja dilakukan dengan beberapa cara yaitu ada yang menggunakan alat, ada yang tanpa alat.
Mengangkat Kendaraan dengan Dongkrak.
1.     Hal yang harus diperhatikan adalah posisi tumpuan dongkrak terhadap kendaraan harus pada bidang datar penguat dari rangka kendaraan agar tidak terjadi kerusakan pada kendaraan,
2.     Posisi kendaraan yang di dongkrak hendaknya ada pada bidang datar agar tidak menggelinding saat dilakukan pendongkrakan,
3.     bila perlu diberi ganjal pada roda yang tidak di dongkrak,
4.     Hindari bekerja pada bagian bawah kendaraan yang sedang di dongkrak. Setelah selesai mendongkrak pasanglah jack-stand sebagai penyangga kendaraan,
5.     Jangan pengandalkan dongkrak.
            
Mengangkat kendaraan dengan Car-lift.

Perhatikan saat memasang sepatu lengan lift harus pada posisi penguat rangka kendaraan, dan perlu diperhatikan pembagian berat depan dan belakang harus seimbang, gunakan lift sesuai dengan kemampuan daya angkatnya, jangan berada dibawah kendaraan saat dinaikan dengan lift, pasang pengaman lift saat bekerja pada kendaraan yang terangkat dengan lift.

Mengangkat benda kerja secara manual

Yang perlu diperhatikan adalah posisi tubuh saat mengangkat benda kerja, agar tidak terjadi kesalahan pada tulang belakang, posisi yang baik lihat gambar 4.22 berikut. Jangan mengangkat beban yang terlalu berat.


tips dalam melakukan pengangkatan secara Manual:


1.     Sebelum anda akan mengangkat benda  lakukan pemeriksaan mengenai berat dan  selalu lakukan pengetesan untuk stabilitas
2.     Ketika anda akan mengangkat beban pastikan beban tersebut berada didekat / zona angkat tubuh anda, letak kaki harus mantap pastikan pijakan kaki anda tidak dalam keadaan miring  idealnya jarak antara kaki (20-30 centimeter) akan memberi posisi seimbang. Posisi kaki yang berada dekat dengan beban yang akan diangkat akan mengurangi beban otot punggung;
3.     Tekuklah lutut anda lalu berjongkok serta pastikan tulang punggung harus tegak, berdirilah dengan menekankan kaki agar beban diserap oleh otot kaki dan beban harus didekap tubuh anda.
4.     Pandangan harus bebas dari hambatan dan gerakkan tubuh anda menurut perubahan letak kaki untuk menambah kenyamanan anda pastikan keadaan tempat kerja rapi agar tidak ada gangguan, pastikan beban angkat berada di sekitar tubuh anda dan jangan memutar tubuh anda.
5.     Istrahat apabila anda sudah merasa letih dan Apabila anda merasa berat maka panggillah rekan anda untuk membantu  anda.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERAWATAN BERKALA 10.000 KM DAIHATSU XENIA

PERAWATAN BERKALA 10.000 KM DAIHATSU XENIA A.   Landasan Teori 1.1 Pengertian Perawatan Berkala Di dalam masyarakat, terda...