Minggu, 17 Maret 2019

Menganalisis berbagai bearing, seal, gasket dan hoses. Pengertian Bearing, Seal Dan Gasket


MATERI PEKEERJAAN DASAR OTOMOOTIF
KD 3.12 Menganalisis berbagai bearing, seal, gasket dan hoses.
Pengertian Bearing, Seal Dan Gasket

BEARINGS, SEALS DAN GASKETS
I. Bearings  

Bearing adalah suatu komponen yang berfungsi untuk mengurangi gesekan pada machine atau komponen-komponen yang bergerak dan saling menekan antara satu dengan yang lainnya.

Gb. 1.1 Bearing

Bila gerakan dua permukaan yang saling berhubungan terhambat, maka akan menimbulkan panas. Hambatan ini dikenal sebagai gesekan (friction). Gesekan yang terus menerus akan menyebabkan panas yang makin lama semakin meningkat dan menyebabkan keausan pada komponen tersebut. Gesekan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada komponen dan alat tidak bisa bekerja.

Gb. 1.2 Friction
Bearing digunakan  untuk menahan / menyangga komponen-komponen yang bergerak. Bearingbiasanya dipakai untuk menyangga perputaran pada shaft, dimana terjadi sangat banyak gesekan.

Gb. 1.3 Bearing pada Transmisi
Fungsi bearing:
·                  Mengurangi gesekan, panas dan aus.
·                  Menahan beban shaft dan machine.
·                  Menahan radial load dan thrust load.
·                  Menjaga toleransi kekencangan.
·                  Mempermudah pergantian dan mengurangi biaya operasional.

Gb. 1.4 Radial dan Thrust Bearing Load
Pada Gear Shaft yang beroperasi pada machineshaft tersebut menahan beban machine yang bervariasi dan beban tersebut harus ditanggung oleh bearing. Beban dari berat shaft dan gear 90 derajat dari center line shaft disebut RADIAL LOAD. Sedangkan arah dari gerakan shaft ke kiri dan ke kanan karena putaran disebut THRUST LOADBearing menahan Radial Load dan Thrust Load untuk menjaga supaya shaft tetap berputar.
I.1 Jenis-Jenis Bearing
Bearing dibagi menjadi dua bagian yaitu:
·                  Solid Bearing
·                  Anti-friction Bearing.
I.1.1 Solid Bearing

Gb. 1.5 Solid Bearing
Pada solid bearing, shaft berputar pada permukaan bearing. Antara shaft dan bearing dipisahkan oleh lapisan tipis oli pelumas. Ketika berputar pada kecepatan operasional shaft ditahan oleh lapisan tipis oli bukan oleh bearing.
Yang termasuk Solid Bearing:
·                  Sleeve/Bushing Bearing
·                  Spit-half Bearing.
·                  Sleeve Bearing

Gb.1.6 Sleeve Bearing
Bentuk yang sangat sederhana dari solid bearing adalah Sleeve Bearing atau juga disebut bushingsSleeve bearing umumnya dipakai pada shaft nya roda yang bergerak dari awal.

Gb.1.6 Sleeve Bearing dan Camshaft
Camshaft ditahan pada posisinya oleh sleeve bearing pada engine blockShaft yang ditahan oleh bearing disebut Journal, dan penahanan ke bagian luarnya oleh sleeve. Bila Journal dan Sleeve terbuat dari logam (steel), dengan pelumasan yang bagus memungkinkan sangat sedikit kontak yang terjadi antara dua permukaan. Sleeve dari bearing kebanyakan dilapisi dengan Bronze, atau Babbitt metal. Bronze sleeve bearing umumnya digunakan pada pompa dan motor elektrik. Solid Bearing dilapisi dengan metal yang lebih lunak dari shaft sehingga apabila  terjadi perputaran antara keduanya, maka yang mengalami keausan adalah bearing, dan bukan shaftSleeve bearing umumnya menggunakan pelumasan bertekanan yang melewati lubang pada Journal.
Split-half Bearing
Tipe lain dari Solid Bearing adalah Split-half BearingSplit-half Bearing lebih banyak dipakai pada outomotive engine yaitu pada Crankshaft dan connecting rodCrankshaft rod bearing capsmenggunakan split-half bearing yang menempel pada rod piston.

Gb.1.7 Split-half Bearing
Bearing ini dapat diganti bila sudah aus. Split-half bearing umumnya diberi tambahan lubang oli, sering berupa alur yang berfungsi untuk mengalirnya oli yang akan melumasi seluruh permukaan bearingSplit-half Bearing juga mempunyai locking tabs (bagian yang menonjol) yang akan ditempatkan pada notches(coakan) pada bearing capsTabs ini berfungsi untuk mencegah bearing bergerak horisontal pada shaft.
Split-half bearing biasanya terbuat dari dua tipe metal, permukaan bearing menggunakan aluminum yang lebih lunak dari logam dan menghantarkan panas yang baik.
Manfaat dari solid bearing adalah:
·                  Biaya penggantian lebih murah.
·                  Menahan berat Radial Load.
I.1.2 Anti Friction Bearings

Gb.1.8 Konstruksi Anti Friction Bearings
Anti Friction Bearing digunakan pada benda-benda yang berputar, untuk mengurangi gesekan dan  memperkecil gesekan awal pada permukaan bearing yang rata/datar.
Anti Friction bearing terdiri dari:
·                  Ball bearing
·                  Roller bearing,
·                  Needle bearing
Anti friction bearing tersusun dari beberapa komponen yaitu: Inner raceOuter raceBalls atau roller dan Cage.
·                  Inner race atau Cone: cincin baja yang dikeraskan dengan diberi alur untuk pergerakan roller atau ball di bagian luarnya, sering dipasang pada shaft yang berputar sebagai penyangga bearing.
·                  Outer race:  Outer race hampir sama dengan Inner raceouter race adalah cincin baja yang dikeraskan dengan alur untuk pergerakan ball atau roller di bagian dalam.
·                  Balls atau Rollers: Di antara Inner race dan outer race ada komponen yang berfungsi mengurangi gesekan yang dilakukan oleh ballsrollers atau tapered rollers. Balls dan Rollersini terbuat baja yang dikeraskan. Balls atau rollers bergerak bebas di antara inner dan outer race.

Gb. 1.9 Balls atau Rollers
·                  Cage: Letak cage antara inner race dan outer race yang digunakan untuk menjaga jarak ballatau roller yang satu dengan yang lainnya.

Gb. 1.10 Cage
Anti Friction Bearing mengurangi panas dengan cara mengurangi kontak area yang saling bergesekan. Balls mempunyai contact point antara inner dan outer race untuk menahan beban sehingga memungkinkan berputar dengan kecepatan tinggi. Lapisan oli lubrikasi berfungsi memisahkan komponen yang saling berhubungan.
Yang termasuk Anti Friction Bearing:
·                  Straight Roller, mempunyai line contact, yang memungkinkan bisa menahan beban RadialLoad yang lebih besar.

Gb. 1.11 Straight Roller
·                  Tapered Roller, cara kerjanya sama dengan straight rollerTapered bearing sering digunakan di bagian ujung shaft yang berputar bersama untuk menahan radial load dan menahan gerak ke arah kiri, kanan shaft (Thrust Load).
·                  Needle Bearing cara kerjanya sama dengan straight bearing dan tapered bearing dengan line contact. Sebab dengan diameter yang lebih kecil, needle bearing bisa digunakan pada pengaplikasian di tempat-tempat sempit.
·      Caged Needle Bearing

Gb. 1.12 Caged Needle Bearing
Caged Needle Bearing mempunyai kemampuan beban yang lehih tinggi dibandingkan dengan Needlebearing dan aplikasinya terbatas pada celah yang lebih kecil dari 10 inch (245 mm).
Keuntungan Anti Friction Bearing:
·                  Tidak ada keausan pada shaft
·                  Memperkecil tenaga yang terbuang.
·                  Memungkinkan kecepatan yang lebih tinggi.

II. Seals dan Gaskets

Gb. 2.1 Seals
Untuk memperhalus pengoperasian dan mengurangi keausan, hampir semua gear dan bearingmemerlukan pelumasan yang terus menerus. Maka untuk menjaga keberadaan  pelumas di sekeliling komponen-komponen yang bergerak dan menjaga agar cairan pelumas tersebut jangan sampai keluar dan menjaga agar kotoran dan debu jangan masuk ke sistem maka diperlukan seal.
Fungsi dari seal yaitu:
·                  Menjaga kebocoran pelumas (lubrikasi).
·                  Menjaga kotoran dan material lain masuk ke sistem.
·                  Memberikan batasan cairan supaya tidak tercampur.
·                  Lebih fleksibel terhadap komponen yang bergerak dan tidak bocor.
·                  Melapisi permukaan yang tidak rata.
·                  Komponen tidak cepat rusak.
Seal diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu: Static Seal dan Dynamic Seal.
·                  Static Seal
Static Seal digunakan pada permukaan yang tidak ada gerakan pada dua permukaan yang dilapisi. Yang termasuk Static seal adalah: O-ring sealgasket dan liquid gasket.
·                  Dynamic Seal
Dynamic seal dipakai pada komponen yang bergerak antara permukaan satu dengan yang lainya. Sedangkan yang termasuk Dynamic seal adalah: O-ring seals, Lip seals, Duo Cone seals dan packingrings.

Gb. 2.2 Jenis-jenis Seal
Berikut akan dijelaskan mengenai jenis-jenis seal:
1.                Gaskets
Gasket adalah salah satu jenis seal yang banyak digunakan pada celah yang kecil  pada komponen yang diam. Beberapa tempat yang menggunakan gasket misalnya antara cylinder head dan block , antara block dan oil pan.
Permukaan yang memakai gasket harus rata, bersih, kering dan tidak ada goresan.

Gb. 2.3 Gasket
Kekencangan pengikat dua permukaan yang menggunakan gasket sangat penting, selalu berpedoman pada spesifikasi torque untuk mencegah kebocoran.
b. O-rings

Gb. 2.4 Pemakaian O-ring Seal
Sebuah O-ring adalah bentuk cincin yang sangat lunak yang terbuat dari bahan alami atau karet synthetic atau plastik. Dalam pemakaianya O-ring biasanya dikompres antara dua  permukaan sebagai sealO-ring sering digunakan sebagai static seal yang fungsinya sama dengan gasket.
Untuk penyekat pada aplikasi yang bertekanan tinggi di atas 5500 kPa  (800 psi) sering O-ring ditambahkan dengan back-up ring untuk mencegah kebocoran yang ditimbulkan oleh adanya celah antara dua permukaan. Pressure back-up ring biasanya terbuat dari bahan plastik yang berfungsi untuk memperpanjang usia O-ring.
Pada saat pemasangan O-ring seal, yakinkan semua permukaan bersih dari kotoran dan debu. Periksa O-ring seal dari kotoran, debu, goresan (screth) dan cacat lainya yang akan menyebabkan kebocoran.
c. Lip Seals

 
Gb. 2.5 Lip Seals
Lip seal adalah jenis dynamic seal yang banyak digunakan pada kontruksi alat berat. Lip seal memikul semua jenis kondisi pengoperasian dan mencegah tidak beroperasinya machine karena panas yang diakibatkan gesekan atau juga mencegah bercampurnya pelumas atau cairan. Lip Seal juga menahan perpindahan gerakan di antara dua komponen yang dibatasi. Lip seal relatif sangat mudah dilepas pada saat perbaikan atau penggantian komponen.

Gb. 2.6 Seal dengan Ring
Jenis lip seal adalah Radial lip seal dan Dirt excluding lip seals. Dirt excluding lip seal digunakan untuk membersihkan kotoran pada cylinderRadial lip seal digunakan untuk mencegah kebocoran pada perputaran shaft dan dibuat dengan bermacam-macam bentuk dan ukuran disesuaikan dengan aplikasi pemasangannya. Internal lip seal mempunyai bibir seal di diameter dalam. External radial lip sealmempunyai bibir seal pada diameter luar dari seal tersebut.
Radial lip seal menahan permukaan shaft dengan tekanan cairan dan garter springGarter springmenekan bibir seal ketika tekanan cairan rendah. Pada operasi yang sebenarnya seal dibantu oleh lapisan tipis oli antara bibir seal dan shaft, ini supaya bisa melumasi bibir seal dan mencegah kebocoran.

 
Gb.2.7 Radial Lip Seal
d. Duo Cone Seal
Duo cone seal dibuat untuk menjaga kotoran tidak masuk ke dalam sistem dan menjaga kebocoran cairan pelumas pada area yang luas. Duo cone seal harus bisa menahan karat yang lebih lama dengan sedikit perawatan  Duo cone seal lebih bisa menahan kebengkokan shaftend play dan beban yang tiba-tiba.


Duo
 cone seal terdiri dari dua ring yang biasanya terbuat dari karet, dipasangkan pada dua groove metal retaining ring.







 
 Gb. 2.8 Duo Cone Seal


 Gb. 2.9 Struktur Duo Cone Seal






Rubber rings
 bekerja sama dengan metal rings berfungsi sebagai sealRubber ring juga sebagai bantalan untuk metal rings dan menjaga kerataan permukaan pada saat shaft berputar selama machineberoperasi. Kehalusan permukaan metal rings bersama-sama dengan kekentalan oli melapisi shaft.



MATERI PEKERJAAN  DASAR OTOMOTIF 


KD 3.13 Memahami treaded, fasterner, sealant dan adhesive
Jenis Penyambung/Pengikat Component alat Berat (Fastener)

1.     Bolt; Bolt pada umumnya dibuat dari baja, stainless steel atau kuningan. Standart Bolt dibuat terdiri dari  thread (1), shank (2),Under head fillet (3),Washer face (4),Head (5) .Thread tersebut dapat berupa coarse thread atau fine thread. Coarse thread mempunyai pitch lebih lebar dibanding dengan fine thread yang memiliki pitch lebih rapat.Bolt dibuat dengan ukuran kekuatan yang berbeda-beda. Kekuatan bolt terendah adalah “grade 1.” Bolt yang paling kuat adalah “grade 8” dan mempunyai tujuh tanda radial (slashes) diatas head imperial bolt dan tanda angka pada head metric bolt sebagai identifikasi. Fastener digunakan untuk menahan komponen dalam posisi yang khusus.Besarnya torque yang diberikan pada bolt ketika dikencangkan tercantum dalam assembly manual. Bolt dengan thread yang halus mengunakan torque yang khusus dan digunakan untuk penyetelan yang teliti.Beberapa boltmemiliki karakteristik khusus misalnya harus mempunyai ketahanan terhadap korosi, tegangan tarik yang tinggi, head bolt yang khusus, atau beberapa karakteristik khusus lainnya.

bolt

2.     Nut;Digunakan untuk mengikat component dan dipasangkan pada ujung bolt atau stud,terbuat dari baja, stainless steel atau kuningan. Lubang aksial di sepanjang bagian tengah nut memiliki internal thread.Nutharus dikencangkan dengan torque yang benar. Saat nut dikencangkan, mimimal satu atau dua thread bolt harus berada di luar  permukaan nut bagian atas untuk mencapai kekuatan maksimum.Desain Nut Juga diseusaikn dengan aplikasinya.
3.     WASHER;digunakanuntuk mendistribusikan beban thrust pada area yang lebih luas dibandingkan dengan head bolt atau nut. Washer juga membatasi kerusakan pada permukaan komponen yang disebabkan oleh head bolt atau nut. Bolt akan masuk ke lubang flat washer. Flat washer dapat digunakan antara head bolt atau nut dan permukaan komponen. Jenis dan ukuran flat washer yang benar harus digunakan pada seluruh aplikasi.
4.     THREAD FORMING SCREW;Thread forming screw  memiliki bagian head dan thread.  Pada fastener ini mempunyai grip length yang sangat pendek. Thread forming screw terbuat dari hardened steel. Head ada yang mempunyai tipe screw atau hex head. Bagian thread berbentuk taper pada ujungnya. Panjang thread forming screw diukur seperti halnya bolt dan machine screw yang lain.Ada 2 jenis thread forming screw :
1. Thread rolling screw
2. Thread cutting screw
Fastener ini digunakan untuk menahan bagian logam yang tidak menahan beban berat. Screw dapat digunakan dimana dibutuhkan sebuah fastener kecil dengan thread.Dengan thread forming screw, lubang screw tidak membutuhkan thread internal sebelum perakitan. Diameter lubang harus lebih kecil sedikit dibandingkan dengan diameter screw. Thread internal dibuat ketika screw diputar ke dalam lubang. Ketika digunakan pada lubang yang sudah mempunyai thread, thread forming screw dapat dengan mudah untuk masuk.
5.     MACHINE SCREW;Machine screw  memiliki head dan thread. Umumnya, thread merata sampai pada head. Machine screw yang diameternya kurang dari ¼ inchi (6,1 mm) memiliki ukuran angka. Machine screw yang lebih besar dari ini menggunakan ukuran diameter dalam menentukan ukurannya. Panjang screw diukur dari dasar head ke ujung screw. Panjang countersink screw adalah diukur dari bagian atas head sampai ujung screw.Fastener digunakan untuk menahan dua atau lebih komponen bersama-sama. Machine screw digunakan dalam aplikasi dimana terdapat sedikit beban. Bagian komponen dimana machine screw dipasang harus mempunyai tread dengan ukuran yang sama seperti ukuran screw. Flat washer dan lock washer dapat digunakan dengan machine screw. Gunakan jenis dan ukuran screwdriver yang benar untuk memutar machine screw. Screwdriver dapat dengan mudah menggerakkan banyak jenis screw.
6.     SET SCREW;Set screw dibuat dari baja dengan perlakuan panas. Screw ini umumnya memiliki square head, hex head atau tidak memiliki head sama sekali. Set screw yang tidak mempunyai head memiliki sebuah slot atau hex socket pada salah satu ujungnya. Pada ujung yang lain mempunyai potongan untuk mencocokkan pengunaan set screw. set screwPotongan ini bisa round, flat, cup atau cone. Terdapat external thread diantara dua ujung set screw. Fastener ini digunakan untuk menahan satu komponen pada suatu posisi terhadap komponen yang lain. Komponen yang satu memiliki lubang dengan thread yang sesuai dengan set screw. Set screw akan diputar kedalam lubang ini sampai ujungnya masuk pada komponen yang lain. Komponen lain ini mempunyai lubang kecil atau flat area untuk menyesuaikan ujung set screw.
7.     BAR KEY;Bar key  dapat dibuat dari logam keras atau lunak. Sisi bar key rata dan sisi-sisi yang berlawanan satu sama lain adalah paralel. Bar key digunakan untuk menahan komponen dalam posisi tertentu di sekeliling diameter shaft. Terdapat sebuah axial groove (key slot) pada sisi luar shaft. Ada juga groove dalam sisi lubang dalam bar keykomponen yang ditahan (key way). Komponen dipasang pada shaft sehingga key slot dan key way sejajar. Bar key kemudian dapat dipasang ke dalam key slot dan key way. Sebuah soft-tipped hammer dapat digunakan untuk meletakkan bar key pada posisinya. dibuat dari logam keras atau lunak. Sisi bar key rata dan sisi-sisi yang berlawanan satu sama lain adalah paralel. Bar key digunakan untuk menahan komponen dalam posisi tertentu di sekeliling diameter shaft. Terdapat sebuah axial groove (key slot) pada sisi luar shaft. Ada juga groove dalam sisi lubang dalam komponen yang ditahan (key way). Komponen dipasang pada shaft sehingga key slot dan key way sejajar. Bar key kemudian dapat dipasang ke dalam key slot dan key way. Sebuah soft-tipped hammer dapat digunakan untuk meletakkan bar key pada posisinya.
8.     WOODRUFF KEY;Woodruff key  dibuat dari material yang sama dengan bar key. Woodruff key memiliki bagian atas yang rata dan sisi yang rata. Bagian dasar dan ujung key membuat kurva setengah lingkaran. Keterangan pengukuran woodruff key adalah ketebalan dan diameter kurva. Pastikan bahwa ukuran woodruff key yang benar digunakan pada semua aplikasi. Woodruff key digunakan untuk menahan komponen dalam posisi spesifik di sekitar diameter shaft. Terdapat key slot pada sisi luar shaft yang digunakan dengan woodruff key. Bagian bawah key slot iniwoodruff keymempunyai kurva yang sama seperti kurva pada woodruff key. Key way di dalam komponen ini sama seperti key way pada penggunaan bar key. Woodruff key diletakkan pada posisinya ke dalam shaft. Komponen kemudian didorong ke dalam posisinya pada shaft dimana key slot dan key way sejajar.
9.     FLAT METAL LOCK;Flat metal lock  umumnya dibuat dari logam lunak. Beberapa lock dikeraskan untuk aplikasi khusus. Lock-lock ini adalah logam rata yang memiliki satu lubang atau lebih. Flat metal lock harus memiliki lubang yang cukup besar agar bolt dapat masuk. Sisi luar metal lock harus lebih besar dari head bolt atau nut. Sisi luar ini bisa memiliki bentuk khusus untuk aplikasi yang spesifik.Flat metal lock digunakan untuk menahan head bolt atau nut sehingga tidak akan berputar. Lock ini dipasang di antara komponen yang ditahan dengan nut atau head bolt.
Ketika fastener telah dikencangkan, satu sisi luar potongan lock dibengkokkan ke atas menghadap sisi yang flat pada fastener. Potongan sisi luar dapat juga dibengkokkan ke bawah menyentuh sisi komponen. Bengkokkan metal lock dengan sebuah cold chisel. Socket khusus dapat digunakan untuk mengendurkan fastener yang tertahan dengan flat metal lock.
10. STUD;Stud  adalah batangan logam dengan thread di kedua ujungnya. Grip length adalah bagian stud di antara dua bagian yang mempunyai thread. Thread pada salah satu ujung lebih kasar dibandingkan dengan thread pada ujung lainnya. Stud dapat berbentuk taper ke arah ujung stud yang lainnya. Thread pada bagian dimana nut terpasang pada stud sama seperti thread pada bolt. Keterangan ukuran stud akan meliputi :
• Diameter dan jenis thread di setiap ujung.

• Panjang thread pada ujung stud (stud end).• Panjang thread pada ujung tempat nut terpasang (nut end).
• Grip length ditambah panjang pada nut end.
• Semua karakteristik stud.                                                             Stud digunakan untuk mengencangkan dua atau lebih komponen secara bersama-sama. Stud end dari fastener ini dapat diputar ke dalam lubang yang mempunyai thread pada satu komponen. Pastikan untuk menggunakan stud dengan ujung taper jika lubang berbentuk taper.Ketika stud sudah tertahan dengan kencang di dalam lubang, komponen lain yang tidak memiliki thread dapat dipasang pada bagian nut end. Ketika semua komponen sudah berada pada posisinya, nut dapat dipasang pada nut end. Kencangkan nut dengan torque yang benarBeberapa stud memiliki karakteristik khusus seperti lubang, special material, atau penambahan kekuatan
11. CLEVIS PIN;Clevis pin adalah sebuah pin logam yang bundar. Terdapat head di salah satu ujung pin. Head pada umumnya berbentuk lingkaran dengan bagian atas berbentuk flat. Ujung pin yang lain memiliki lubang datar pada bagian ujungnya. Sisi atas dari ujung yang berlawanan pada clevis pin memiliki chamfer. Tidak ada thread pada clevis pin. Panjang clevis pin diukur dari dasar head sampai ujung pin. Untuk mengetahui ukuran clevis pin, digunakan ukuran diameter. Fastener ini digunakan untuk menahan Shear pin  adalah pin yang terbuat dari logam lunak. Pin ini terlihat sama dengan clevis pin namun tidak ada lubang yang dibor didekat ujung pin. Keterangan ukuran shear pin adalah diameter dan panjang pin. Panjang shear pin diukur dari dasar head sampai ujung pin.
Beberapa shear pin tidak memiliki head dan terlihat seperti rod pendek. Panjang dari jenis shear pin ini diukur dari ujung ke ujung. Shear pin umumnya digunakan untuk menghubungkan drive shaft ke driven shaft. Shaft ini harus memiliki lubang yang dapat disejajarkan. Shear pin dipasang melalui lubang-lubang ini. Dalam aplikasi ini, shear pin digunakan sebagai pelindung keselamatan. Jika shaft tiba-tiba mengalami torque yang tinggi, shaft akan memotong shear pin. Ini akan menyebabkan pemisahan antara drive shaft dan driven shaft. Jangan pernah menggunakan bolt untuk shear pindua komponen secara bersama-sama. Clevis pin ini tidak akan menahan komponen dengan kencang. Clevis pin akan membuat komponen bergerak di sekitar pin seperti engsel. Komponen yang ditahan memiliki flange dengan lubang yang sejajar. Clevis pin dipasang melalui lubang-lubang ini. Head clevis pin akan menahan komponen pada satu sisi. Lubang pin berada pada sisi komponen yang lainnya. Split pin dipasang melalui lubang ini.
12. Shear pin ; adalah pin yang terbuat dari logam lunak. Pin ini terlihat sama dengan clevis pin namun tidak ada lubang yang dibor didekat ujung pin. Keterangan ukuran shear pin adalah diameter dan panjang pin. Panjang shear pin diukur dari dasar head sampai ujung pin.Beberapa shear pin tidak memiliki head dan terlihat seperti rod pendek. Panjang dari jenis shear pin ini diukur dari ujung ke ujung. Shear pin umumnya digunakan untuk menghubungkan drive shaft ke driven shaft. Shaft ini harus memiliki lubang yang dapat disejajarkan. Shear pin dipasang melalui lubang-lubang ini. Dalam aplikasi ini, shear pin digunakan sebagai pelindung keselamatan. Jika shaft tiba-tiba mengalami torque yang tinggi, shaft akan memotong shear pin. Ini akan menyebabkan pemisahan antara drive shaft dan driven shaft. Jangan pernah menggunakan bolt untuk shear pin.
13. TAPER PIN;Taper pin adalah pin dengan satu ujung yang lebih besar dari ujung lainnya. Jenis pin ini tidak memiliki head.Besarnya ukuran pada umumnya meliputi panjang dan diameter dari ujung pin yang terbesar. Panjang diukur dari ujung ke ujung pada taper pin.Fastener ini digunakan untuk menahan dua komponen secara bersama-sama. Taper pin umumnya menahan lebih kencang dibandingkan dengan jenis-jenis pin yang lain. Bentuk taper dapat membantu dalam pelurusan komponen untuk perakitan. Taper pin harus didorong pas dan kencang untuk dapat masuk ke dalam lubang pin, dengan ujung kecilnya terlebih dahulu yang masuk.Cara melepaskan taper pin gunakan pin punch pada ujung yang kecil pada taper pin. Taper pin dapat digunakan kembali dan akan tetap dapat mengikat dengan pas.
14. Dowel pin ; terbuat dari batangan logam. Diameter dari dowel pin sama di sepanjang pin itu sendiri. Sisi-sisi dowel pin halus dan kedua ujungnya umumnya memiliki chamfer. Keterangan ukuran dowel pin adalah diameter dan panjang
Dowel pin digunakan untuk membantu menyamakan posisi part. Pin ini press-fitted di dalam lubang pada komponen engine. Komponen kedua dengan toleransi sleeding dipasang ke dalam bagian yang diluruskan di atas pin ini.
Pada engine  dowel pin dipasang press-fitted ke dalam cylinder head untuk membantu pemasangan yang pas untuk valve cover. Dowel pin umumnya tidak dilepaskan dari komponen dimana dowel pin dipasang press-fitted.
15. Spring pin ; adalah pin baja yang berbentuk bulat. Pin ini memiliki rongga di dalam bagian tengahnya. Spring pin juga terbuka pada satu sisinya, karena ini bukan pin yang solid, maka spring pin dibuat berjari-jari lebih kecil. Spring pin memiliki radial spring force. Ada chamfer di kedua ujung spring pin. Spring pin digunakan untuk menahan komponen sehingga komponen tidak bergerak dalam arah radial terhadap spring pin. Spring pin ditahan di satu lubang atau lebih. Lubang-lubang ini harus memiliki diameter yang sedikit lebih kecil dibandingkan dengan spring pin ketika tidak sedang dalam keadaan ditekan. Soft-tipped hammer dapat digunakan untuk memasang spring pin dalam posisinya di dalam lubang. Untuk melepaskan spring pin, gunakan drift punch dengan diameter yang sedikit lebih kecil dari diameter luar spring pin.
16. Cotter pin ; dibuat dari logam lunak, memiliki dua kaki paralel dan eye pada salah satu sisinya. Kaki yang parallel bisa sama panjang atau berbeda. Bisa terdapat satu atau dua eye dalam cotter pin. Ukuran cotter pin meliputi: diameter (dari lubang dimana pindigunakan); panjang (dari dasar eye ke ujung kaki terpendek); dan bentuk ujung kaki. Cotter pin digunakan dengan drilled end bolt atau clevis pin dan fungsinya untuk menahan fastener ini pada posisinya. Cotter pin dipasang melalui lubang pada drilled end bolt atau clevis pin dan didorong sampai eye menyentuh lubang. Kaki pada pin kemudian dibengkokkan menghadap fastener. Kaki harus diluruskan ketika melepaskan pin.
17. Rivet  dibuat dari logam lunak. Terdapat head di salah satu ujung rivet. Ujung rivet lainnya (shank end) berbentuk lurus. Ukuran rivet meliputi: diameter shank, panjang shank, dan bentuk head.
Fastener ini digunakan untuk menahan dua atau lebih komponen secara bersama-sama. Rivet dipasang melalui lubang-lubang pada komponen. Ujung shank yang lurus kemudian dibuat ke dalam bentuk yang sama pada head end. Riveting machine, rivet set atau ball peen hammer dapat digunakan untuk membuat bentuk pada ujung shank. Rivet kemudian akan memiliki dua head. Komponen harus ditahan dengan kuat di antara dua head ini. Pemasangan yang tidak kuat dapat menyebabkan rivet menjadi rusak.
18. Snap ring ; dibuat dari spring steel. Snap ring dibuat berbentuk melingkar yang tidak bertemu ujungnya. Ring yang dipasang pada external groove adalah external snap ring dan yang dipasang pada internal groove adalah internal snap ring. Beberapa snap ring memiliki lubang kecil pada masing-masing sisinya untuk membuka. Lubang-lubang kecil ini dibuat sehingga snap ring plier dapat digunakan untuk memasang atau melepaskan snap ring.
Fastener ini digunakan untuk menahan, atau membatasi pergerakan pin atau shaft. External snap ring akan masuk dengan tepat ke dalam groove yang mengitari pin atau shaft. Internal snap ring akan pas masuk ke dalam groove mengitari bagian dalam lubang. Ketika snap ring berada pada posisinya, pin atau shaft tidak dapat lagi keluar dari lubang tersebut.Pengembangan atau pengecilan mungkin diperlukan untuk meletakkan snap ring ke dalam posisinya. Gunakanlah ukuran dan jenis snap ring yang benar pada setiap aplikasi.
19. Spring clip  dibuat dari spring steel. Spring steel wire dibuat menjadi dua kaki (prong). Prong memiliki kurva yang sesuai dengan diameter luar dari pin. Pada beberapa spring clip memiliki salah satu prong yang lurus. Bengkokan antara dua prong akan membentuk eye untuk memudahkan membuka spring clip. Ukuran meliputi diameter spring wire dan bentuk dari prong. Fastener ini digunakan untuk menahan pin pada posisinya. Spring clip harus didorong ke dalam pin dan harus pas masuk ke dalam groove. Spring clip yang memiliki prong lurus digunakan pada pin yang memiliki lubang dan prong lainnya menahan bagian luar pin
20. Cable dan tube clip; terbuat dari flat metal strip yang dibengkokkan sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Clip ini memiliki kurva untuk menahan satu atau lebih cable atau tube. Akan terdapat satu atau lebih lubang pada clip sehingga clip dapat dikencangkan dengan bolt atau screw pada posisi yang diinginkan. Beberapa clip akan menekuk secara menyeluruh menyesuaikan dengan cable atau tube dan akan memiliki lubang untuk bolt. Jenis clip ini digunakan untuk menahan cable dan tube, hose dalam posisi tertentu untuk mencegah kerusakan komponen-komponen ini.Beberapa clip dipasang di sekitar cable dan tube dan dikencangkan pada permukaan sedemikian rupa sehingga  tidak menyentuh permukaan.
21. Plastic strap, atau wrap tie, adalah plastic strap fleksibel yang dilengkapi dengan eye pada salah satu ujungnya. Di dalam bagian eye terdapat lock yang memungkinkan strap hanya dapat dimasukan dari satu arah saja. Bila plastic strap telah mencapai posisi yang diinginkan, strap tidak akan dapat ditarik keluar melalui eye. Ukuran plastic strap umumnya mencantumkan panjang dan lebar. Plastic strap dapat dengan mudahdipotong menggunakan diagonal plier. Plastic strap digunakan untuk mengikat sejumlah wire atau cable menjadi satu ikatan. Ujung plastic strap dimasukan ke eye dan kemudian ditarik kencang untuk mengikat sekeliling wire. Sisa panjang strap harus dipotong dekat dengan atas eye
22. Spacer dan shim umumnya adalah logam rata yang memiliki ketebalan yang sama. Sisi luar umumnya lurus dengan bentuk persegi atau lingkaran.Beberapa shim memiliki lubang dengan ukuran dan lokasi tertentu. Keterangan ukuran akan meliputi ketebalan, panjang dan lebar (diameter luar apabila berbentuk lingkaran) dan ukuran lokasi semua lubang. Spacer dan shim digunakan untuk memberikan jarak spesifik di antara dua komponen yang dikencangkan secara bersamaan.Sejumlah spacer dan shim dengan ketebalan yang berbeda dapat digunakan bersama-sama untuk mendapatkan jarak yang spesifik yang dibutuhkan di antara dua komponen. Sebelum shim dan spacer digunakan, pastikan bahwa mereka bersih dan tidak bengkok. Kotoran yang terdapat pada permukaan shim dapat menyebabkan shim memiliki ketebalan yang tidak seragam. Ketika menggunakan sejumlah shim, letakkan shim yang tipis di tengah dan shim yang lebih tebal di bagian luar.


PERAWATAN BERKALA 10.000 KM DAIHATSU XENIA

PERAWATAN BERKALA 10.000 KM DAIHATSU XENIA A.   Landasan Teori 1.1 Pengertian Perawatan Berkala Di dalam masyarakat, terda...